Ponorogo, AGRINEWS – Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko yakin produksi padi di Ponorogo bisa memenuhi target.
Bupati yakin karena pada bulan April, sudah ada 11 ribu hektare sawah yang panen padi.
Bila rata-rata hasil panen sekitar sembilan ton per hektare, maka Ponorogo bisa menghasilkan 100 ribu ton padi pada bulan April.
Di Desa Ngrandu, misalnya, terdapat hamparan tanaman padi di lahan sawah seluas 270 hektare yang siap panen.
Kang Giri – sapaan akrabnya, juga optimistis, serapan gabah dari petani dapat mencapai 12 ribu ton pada April 2025.
Pemerintah pusat sudah mengamanatkan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap gabah dari petani.
“Dulu serapan gabah belum optimal. Sekarang kami bersama Bulog mendapat dukungan dari TNI dan Polri, berupaya maksimal menyerap gabah dari petani. Bukan tidak mungkin, nanti berdiri BUMD (badan usaha milik daerah) khusus pangan di Ponorogo,” ujarnya dalam siaran tertulis Pemkab Ponorogo, pada hari Jumat (11/4/2025).
Kang Giri mengatakan, pihaknya sudah berhitung cermat tentang target 87.470 hektare sawah di Ponorogo yang harus menanam padi selama satu tahun dengan ketersediaan lahan pertanian sekitar 34.801 hektare.
Dari hitung-hitungan itu, maka produksi padi bakal tembus angka psikologis 400 ribu gabah kering giling (GKG) per tahun.
Ponorogo tetap menjadi daerah penyangga pangan dan ketahanan pangan yang akan terus terjaga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Supriyanto menambahkan, potensi panen padi sepanjang April mencapai 11.588 hektare sawah, tersebar di sejumlah kecamatan.
Para petani di Kecamatan Kauman, Babadan, dan Kecamatan Sukorejo, selama ini mampu melakukan tiga sampai empat kali masa tanam padi dalam setahun.
(Sumber: infopublik.id)
