Berita  

TASIKMALAYA: Peternak Mengapresiasi Respons Cepat Kementan Tangani Penyakit Hewan

Kementan menyediakan layanan Hotline Crisis Center yang dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp 0811-1182-7889 sebagai saluran pengaduan, terkait penyakit hewan

Peternak Tasikmalaya Mengapresiasi Respons Cepat Kementan Tangani Penyakit Hewan (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)
banner 120x600

Tasikmalaya, AGRINEWS – Meningkatnya lalu lintas ternak antarwilayah selama perayaan Natal dan Tahun Baru, ternyata juga menambah risiko penyebaran penyakit hewan di Indonesia.

Di sisi lain, cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini, juga berpotensi menurunkan daya tahan tubuh ternak serta menjadikan tubuh hewan lebih rentan terhadap penyakit.

banner 325x300

Merespons ancaman tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) RI, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), telah melakukan langkah-langkah cepat dan terkoordinasi guna melindungi subsektor peternakan nasional.

Kementan menyediakan layanan Hotline Crisis Center yang dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp 0811-1182-7889 sebagai saluran pengaduan, terkait penyakit hewan.

Kementan juga mempercepat pelaksanaan vaksinasi massal dan distribusi obat-obatan untuk ternak yang terjangkit atau terdampak penyakit.

Upaya ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ternak dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Sebelumnya, Dirjen PKH, Agung Suganda menegaskan, kesehatan ternak adalah fondasi ketahanan pangan.

“Melalui vaksinasi, pengobatan, dan penguatan biosekuriti, produktivitas peternakan dapat dilindungi dari ancaman penyakit,” ujarnya di Kantor Kementan Jakarta (27/12/2024).

Salah satu bukti keberhasilan respons cepat Kementan, datang dari Z. Aripin, seorang peternak asal Kecamatan Sodonghilir, Desa Parumasan, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Peternak yang memiliki 12 ekor domba ini, melaporkan melalui WhatsApp gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternaknya, berupa lepuhan pada mulut dan bintik-bintik di sekitar area tersebut.

Setelah laporan diterima, tim dari Kementan bersama pemerintah daerah dan Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), segera melakukan pengobatan dan langkah-langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit ke ternak lainnya.

Aripin, yang merasa sangat terbantu dengan respons cepat tersebut, mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam.

“Terima kasih Kementerian Pertanian terutama Ditjen PKH beserta Tim PKH yang telah cepat tanggap merespon pengaduan saya. Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih dan maafkan saya hanya bisa medoakan, semoga Kementerian Pertanian makin Maju, Mandiri, Modern dan para petugasnya diberikan kesehatan dan keberkahan. Aamiin”, ujarnya melalui pesan tertulis, pada hari Selasa (31/12/2024).

Langkah-langkah yang diambil oleh Kementan ini tidak hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga mencakup vaksinasi massal dan edukasi kepada peternak tentang cara pencegahan serta penanganan penyakit PMK.

Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan subsektor peternakan dan memastikan kesejahteraan peternak di seluruh Indonesia.

(Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *