Jakarta, AGRINEWS – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono optimistis produksi padi pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Peningkatan produksi tersebut didorong oleh upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan pupuk, benih, dan irigasi.
Selain itu, optimalisasi pemanfaatan sawah tadah hujan, juga sudah dilakukan untuk mendukung peningkatan hasil pertanian.
“Optimalisasi sawah tadah hujan sudah dilakukan, sehingga saya yakin dan pasti, tahun depan produksi kita naik. Tetapi kan fungsi penyerapan harus digerakkan, karena itu saya berharap Bulog, nantinya melakukan penyerapan secara maksimal,” kata Wamentan Sudaryono dalam siaran pers, Minggu (1/12/2024).
Sudaryono menyatakan, potensi kenaikan produksi sangat besar, dengan sinergi antara berbagai pihak terkait dalam mendukung swasembada pangan.
Mulai dari BUMN Pangan hingga PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC)
Sudaryono mengharapkan, lebih dari 10 persen dari total produksi dapat diserap oleh Bulog.
“Sehingga penyerapan lebih dari 10 persen bisa diserap Bulog. Jadi sekali lagi, Kementan berharap satu komando terkait produksi ini, pupuk ada di PT Pupuk Indonesia (PIHC), benih di Sang Hyang Seri, kemudian juga dibantu ID food,” ujarnya.
Untuk mencapai swasembada pangan, Sudaryono menekankan peningkatan produksi menjadi variabel penting dalam mewujudkan swasembada pangan.
Ia menjelaskan pentingnya kerja sama dalam menjaga ketersediaan komponen dasar produksi, seperti bibit, pupuk, air, dan off-takers atau badan yang menyerap hasil panen.
“Swasembada itu kuncinya produksi. Nah yang paling krusial menurut saya ada 4 (empat). Yang pertama, bibit. Kedua, pupuk. Ketiga, air. Dan keempat, off taker. Jangan sampai pupuk yang sudah tinggi ini, tapi begitu panen penyerapan kurang,” tegasnya.
(Sumber: infopublik.id)