Bondowoso, AGRINEWS – Sambut Hari Bumi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur meluncurkan program “Kampung Matoa” yang mengusung gerakan “Satu Rumah Satu Pohon Matoa”, di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari.
Kegiatan ini bertepatan dengan peluncuran nasional Gerakan Penanaman Sejuta Pohon yang dilaksanakan serentak oleh Kementerian Agama RI.
Kegiatan ini dimulai dengan zoom meeting nasional bersama Menteri Agama RI, diikuti oleh seluruh satuan kerja Kemenag, tokoh lintas agama, serta organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah.
Zoom tersebut diakses dari berbagai lokasi, termasuk MTsN 4 Bondowoso.
Di Bondowoso, ditanam 444 bibit pohon matoa.
Setelah menerima arahan dari Menteri Agama, peserta bergerak menuju Balai Desa Lombok Kulon, pusat pelaksanaan program Kampung Matoa yang menjadi bagian dari gerakan nasional ini.
Secara simbolis, Kepala Kantor Kemenag Bondowoso, Moh. Ali Masyhur, menyerahkan bibit matoa kepada perwakilan warga, sebagai langkah awal pelaksanaan program “Satu Rumah Satu Pohon”.
Salah satu momen penting adalah deklarasi Kampung Matoa, yang menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan melalui nilai-nilai keagamaan dan aksi nyata menanam pohon.
“Kami memulai dari Desa Lombok Kulon, namun harapannya program ini menyebar ke desa-desa lain. Kita tidak sekadar menanam pohon, tapi juga menanam kesadaran mencintai bumi,” ujar Moh. Ali Masyhur.
Ia menekankan pentingnya merawat pohon setelah ditanam, dengan menyiram, memberi pupuk, dan melindungi dari hama.
Ali juga mengajak masyarakat, termasuk pelajar, agar terlibat aktif dalam perawatan pohon-pohon tersebut.
“Kita libatkan anak-anak sejak dini, ajarkan mereka menanam dan merawat, agar tumbuh menjadi generasi yang peduli lingkungan,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama dan instansi, mulai dari FKUB, pengurus NU dan Muhammadiyah, Muspika Kecamatan Wonosari, pengawas madrasah, Ketua IPARI, APRI, Pokjaluh, hingga seluruh Kepala Satuan Kerja Kemenag.
Semangat kolaborasi ini menunjukkan bahwa mencintai bumi adalah tanggung jawab bersama lintas generasi dan keyakinan.
Kepala Desa Lombok Kulon, Mulyono, bersyukur karena desanya dipilih menjadi lokasi program Kampung Matoa, menyusul keberhasilan sebelumnya sebagai Kampung Zakat.
“Kami sangat berterima kasih. Ini menjadi energi baru bagi warga Lombok Kulon. Kami siap mendukung penuh program ini demi terwujudnya desa yang hijau, makmur, dan penuh berkah,” ujarnya.
Lewat kegiatan ini, Kemenag Bondowoso tak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan bahwa desa-desa di seluruh Indonesia dapat menjadi pelopor gerakan cinta lingkungan yang berakar pada nilai agama, kebersamaan, dan keberlanjutan.
(Sumber: infopublik.id)