Home

MAGELANG: Masuk Musim Tanam Padi, Saatnya Antisipasi Hama Wereng

Target panen padi di bulan Desember, sekitar 5.507 hektare di 19 kecamatan, kecuali Pakis dan Ngablak

Musim Tanam Padi di Kab, Magelang (Sumber: beritamagelang.id)

Magelang, AGRINEWS – Memasuki musim hujan, luas tanaman padi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diprediksi meningkat hingga 10 persen.

Sejauh ini, potensi tanaman padi tersebar di 19 kecamatan dengan produktivitas gabah kering panen sebanyak 6,3 ton per hektare di musim tanam (MT) 1 pada akhir tahun 2024.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Magelang, Arifan Sasongko mengatakan, target bulan Desember, sekitar 5.507 hektare di 19 kecamatan, kecuali Pakis dan Ngablak.

Kedua kecamatan berhawa sejuk tersebut, merupakan wilayah utama penghasil sayuran.

Penyumbang peningkatan luasan tanam padi, seiring dengan tercukupinya kebutuhan air tersebar di wilayah Kecamatan Mungkid, Sawangan, Secang, Salam, Ngluwar, Kajoran, dan Salaman.

Wilayah ini memiliki luasan lahan sawah yang memungkinkan untuk meningkatkan hasil panen.

Selain itu ketersediaan air irigasi di lokasi sawah tadah hujan saat ini, juga sudah mendukung.

“Jumlah luasan sawah juga meningkat sekitar 10 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar Arifan pada hari Kamis (5/12/2024).

Menurutnya, varietas tanaman padi terbanyak jenis Inpari 32 dan Mikongga yang masa tanamnya Desember ini, akan memasuki masa panen di awal Maret 2025.

Meski demikian, para petani diharapkan mewaspadai organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama penyakit wereng coklat yang biasa menyerang di awal musim hujan.

Hama wereng coklat, biasanya marak di daerah Kecamatan Mungkid, Sawangan, Dukun, Muntilan dan Kajoran.

Terkait kondisi itu, Arifan mengimbau agar kelompok tani dan petani menanam padi varietas tahan wereng seperti Inpari 32 dan tidak menanam jenis lain yang rentan terhadap serangan hama.

Namun jika terjadi serangan hama, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang menyediakan buffer stok pestisida untuk pengendalian OPT wereng coklat.

“Jika petani maupun kelompok tani menemukan serangan wereng coklat pada tanaman padi musim ini bisa menghubungi PPL atau petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) yang nantinya akan mengecek dan merekomendasikan jika ada serangan wereng coklat untuk meminta bantuan pestisida di Dinas Pertanian,” ungkapnya.

Sementara itu, ketersediaan benih kebutuhan musim tanam ini masih tercukupi.

Saat ini, harga gabah kering panen di tingkat petani masih stabil di kisaran Rp6.000/kg.

Diperkirakan, hingga memasuki masa panen mendatang tidak ada perubahan.

Stabilitas harga gabah terjadi karena wilayah penghasil padi di Jawa Tengah seperti Cilacap, Sukoharjo, Klaten, Grobogan belum masuk panen raya.

Semua wilayah itu berpengaruh terhadap harga beli maupun jual gabah di tingkat petani.

“Beberapa wilayah di Jawa Tengah itu, saat ini baru memasuki musim tanam di musim hujan, sehingga harga gabah kering panen stabil di wilayah Magelang (GKP),” jelasnya.

(Sumber: beritamagelang.id)

Exit mobile version