Berita  

BANYUWANGI: Banyak Petani Muda, Wamentan Apresiasi Akselerasi Program Pertanian

Beras organik Banyuwangi juga diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, China, dan Italia

Wamentan, Sudaryono Temui Petani Muda di Banyuwangi (Sumber: banyuwangikab.go.id)
banner 120x600

Banyuwangi, AGRINEWS – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, mengapresiasi akselerasi program pertanian yang dilakukan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, sehingga mendorong munculnya banyak anak muda yang tertarik berkecimpung di dunia pertanian dan berbagai sub sektornya.

“Banyuwangi merupakan daerah agraris dengan hasil pertanian yang besar. Banyuwangi juga dikenal memiliki inovasi di sektor pertanian, apalagi kini pelakunya banyak anak muda. Untuk itu kami siap mendukung program-program pertanian yang ada di Banyuwangi,” ujar Sudaryono, didampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi produksi dan pengemasan beras organik Banyuwangi, Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Sirtanio, di Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi pada hari Minggu (5/1/2025).

banner 325x300

Sirtanio, kini telah memasok beras organik di 18.000 supermarket di seluruh Indonesia.

Beras organik Banyuwangi juga diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, China, dan Italia.

Berbagai varietas beras organik itu, telah didaftarkan sebagai padi asli Banyuwangi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi di Kementerian Pertanian, dan telah mendapatkan sertifikat organik dari lembaga terkait

Wamentan melihat langsung produksi beras organik dan bertemu dengan para petani muda Banyuwangi.

Mas Dar – sapaan akrabnya, menyemangati para petani muda itu untuk terus memajukan dunia pertanian.

Sudaryono senang, banyak anak-anak muda Banyuwangi yang terjun ke dunia pertanian.

Ini terlihat dengan banyaknya anak muda Banyuwangi yang masuk dalam program “Youth Entrepreneur and Employment Support Services” (YESS) Kementerian Pertanian.

Ada sekitar 9.000 anak muda Banyuwangi yang terlibat dari total 200 ribu anak muda yang telah tergabung dalam program tersebut.

Menurutnya, Banyuwangi termasuk salah satu daerah dengan akselerasi terbaik untuk program YESS.

Sudaryono menjelaskan, pemerintah menargetkan untuk tidak lagi mengimpor beberapa jenis komoditas pangan pada tahun 2025.

Ada empat komoditas yang ditagetkan untuk tidak impor, yaitu beras, jagung, garam konsumsi, dan gula konsumsi.

Untuk itu, ia berharap para petani milenial turut berperan dalam pencapaian target tersebut.

Caranya, dengan terjun langsung menanam komoditas tersebut sehingga produksi pertanian dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan terima kasih kepada Wamentan karena telah mendukung dan menyemangati para petani muda di Banyuwangi.

Bupati Ipuk menyatakan, pemkab siap mendukung program-program Kementan dalam memajukan dunia pertanian.

“Banyuwangi sudah memulai itu dengan program Jagoan Tani, yang merupakan program inkubasi bagi para petani muda. Kami berharap ke depan akan ada lebih banyak pilihan bagi anak muda untuk mengembangkan dunia pertanian,” ungkap Ipuk.

Ipuk menambahkan, Banyuwangi terus mendorong petani menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan budi daya secara organik.

“Sudah terbukti bahwa produk organik saat ini sangat diminati. Dari segi ekonomi, hal ini juga lebih menguntungkan. Oleh karena itu, kami terus mendorong para petani untuk menerapkan sistem pertanian terintegrasi,” imbuh Ipuk.

(Sumber: banyuwangikab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *