Bantul, AGRINEWS – Tim Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Pengembangan Alpukat Unggul Melalui Teknik Perbanyakan Vegetatif guna Mendukung Intensifikasi Pekarangan secara Mandiri dan Berkelanjutan.”
Program ini diselenggarakan di Dusun Pasutan, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai 29 Februari 2024 hingga 9 Desember 2024.
Dody Kastono, S.P., M.P. memimpin pelaksanaan program ini bersama anggota tim dosen Fakultas Pertanian, Taufan Alam, S.P., M.Sc., Gilang Wirakusuma, S.P., M.Sc., serta mahasiswa Fakultas Pertanian, Naifa Naurah Nahdhifa dan Anggita Luthfi Bahari.
Kegiatan pengabdian ini, bertujuan untuk mendukung masyarakat dalam meningkatkan intensifikasi pekarangan melalui pengembangan buah alpukat unggul menggunakan teknik perbanyakan vegetatif.
Sasaran program, adalah warga RT 01 dan RT 02 Dusun Pasutan, baik laki-laki maupun perempuan.
“Kami berharap kaum perempuan dapat lebih intensif mengelola usaha tani pekarangan sebagai pendamping usaha tani sawah, yang umumnya dikelola oleh laki-laki,” ujar Dody Kastono.
Selain memenuhi kebutuhan gizi keluarga, pengembangan pekarangan produktif ini, juga diharapkan menjadi alternatif produktif dalam pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal.
Kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD), pelatihan teknik perbanyakan vegetatif, pembuatan demplot, serta diikuti dengan monitoring dan sekolah lapangan untuk menjaga keberlanjutan program.
Sebagai bentuk dukungan, tim pengabdian masyarakat juga memberikan 100 bibit alpukat unggul kepada masyarakat, terdiri dari jenis Miki dan Pluwang, serta Alligator, Kendhil, dan Wina.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim Pengabdian Fakultas Pertanian UGM berkomitmen mendampingi masyarakat Dusun Pesutan, hingga berhasil mengelola pekarangan produktif secara intensif.
“Harapannya agar masyarakat tidak hanya mampu menjadi penangkar bibit alpukat unggul yang mendukung peningkatan intensifikasi pekarangan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan peluang usaha baru,” imbuh Dody Kastono.
(Sumber: web.faperta.ugm.ac.id)