Madiun, AGRINEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur mengadakan pelatihan pengolahan sayuran hidroponik menjadi mie sehat di Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Program ini mengusung nama “Green Bite: Mie Hidroponik Sehat dan Lezat”, menggunakan sawi hidroponik sebagai bahan dasar mie.
Muhammad Bintang Samodra Herlambang, selaku Ketua Kelompok KKN-BBK 5 Unair Bajulan menjelaskan, program unggulan ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil panen hidroponik yang ada di desa tersebut.
Inovasi mie sehat dipilih, karena mie adalah makanan yang populer di kalangan masyarakat, dan penggunaan sayuran sebagai bahan dasar akan menjadikan mie lebih sehat dan bergizi.
Bintang mengatakan, program ini merupakan bagian dari diversifikasi produk olahan sayur hidroponik.
Pelatihan diberikan kepada pelaku UMKM hidroponik dan ibu-ibu PKK di desa Bajulan, mengenai cara mengolah sawi hidroponik menjadi mie sehat yang memiliki nilai tambah.
“Pemilihan sawi sebagai bahan utama tidak hanya karena manfaat kesehatannya, tetapi juga karena pigmen hijau yang terkandung pada sawi dapat digunakan sebagai pewarna alami untuk mie. Selain itu, karena ditanam dengan metode hidroponik, kesegaran sawi tetap terjaga,” ungkap Bintang, pada hari Jumat (24/1/2025).
Melalui program ini, masyarakat desa Bajulan diberdayakan untuk mengolah sayuran hidroponik menjadi produk olahan yang memiliki masa simpan lebih lama, seperti mie.
Sawi yang digunakan sebagai bahan dasar mie berasal dari UMKM hidroponik lokal, sehingga kualitas bahan baku tetap terjamin.
“Kami memilih mie karena selain memiliki masa simpan yang lama, mie juga memiliki cita rasa yang familiar di lidah masyarakat. Proses pembuatannya pun cukup mudah dan bisa dilakukan oleh ibu-ibu PKK di desa Bajulan,” imbuhnya.
Bintang juga mengungkapkan, antusiasme ibu-ibu PKK di Desa Bajulan sangat tinggi dalam mengikuti pelatihan ini.
Para peserta sangat bersemangat dari tahap awal hingga mie sehat siap disajikan, yang dilakukan bersama oleh ibu-ibu PKK dan UMKM hidroponik setempat.
“Harapan kami, program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa Bajulan, khususnya ibu-ibu, dalam mengolah dan mengkreasikan produk olahan sayuran hidroponik menjadi inovatif. Selain itu, kami ingin mendukung gerakan hidup sehat dengan konsumsi produk berbahan alami,” pungkasnya.
(Sumber: infopublik.id)