Banyuwangi, AGRINEWS – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, pada hari Minggu (5/1/2025).
Selain meninjau produsen pertanian organik, Mas Dar – sapaan akrabnya, juga mengunjungi peternakan sapi perah yang dikelola secara modern di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Hadir pula di lokasi peternakan sapi perah PT Bumi Rojo Koyo tersebut, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda.
Peternakan PT Bumi Rojo Koyo, mampu memproduksi 32 ton susu segar setiap hari.
Di peternakan ini, terdapat 2.500 ekor sapi perah, 1.100 di antaranya aktif memproduksi susu setiap hari.
Sedangkan sisanya, masih dalam proses pemeliharaan.
Produksi susu sapi tersebut akan terus ditingkatkan dengan kerja sama dengan Australia Barat untuk mendatangkan 3.000 ekor sapi perah.
Menurut Wamentan, hal ini bisa membantu mendongkrak produksi susu segar nasional.
Ia memberikan keleluasaan perusahaan untuk menambah jumlah sapinya.
“Tidak ada pembatasan, PT Bumi Rojo Koyo mau mendatangkan sapi sampai 100 ribu silakan,” ujar Wamentan.
Mas Dar mengatakan, semakin banyak sapi hidup yang didatangkan ke Indonesia, akan semakin baik untuk menambah produksi susu dalam negeri, karena saat ini, 81 persen kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor.
Apalagi pemerintah akan mulai melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Januari 2025, sehingga kebutuhan susu segar dipastikan semakin meningkat.
Untuk mendorong peningkatan produksi susu segar dalam negeri, pemerintah memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi dengan mendatangkan sapi hidup dari berbagai negara yang telah diijinkan oleh pemerintah.
“Dalam lima tahun, kita target 2 juta sapi hidup yang masuk ke Indonesia. Dan khusus tahun ini, kita target sebanyak 200 ribu,” imbuh Wamentan.
Menurut Sudaryono, kesempatan ini harus bisa diambil para peternak baik perorangan maupun koperasi, untuk menambah sapinya guna mencukupi kebutuhan susu harian maupun menyiapkan kebutuhan program MBG.
“Selain bisa menambah populasi sapi, ini juga bisa membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan, karena selain yang dirawat di perusahaan, sebagian sapi ini juga yang dititipkan di masyarakat,” tutur Sudaryono.
Sementara itu, Bupati Ipuk mengatakan, Pemkab telah bekerja sama dengan PT Bumi Rojo Koyo untuk memenuhi kebutuhan susu pada program MBG bagi siswa yang akan diberlakukan di semua sekolah pada bulan Januari 2025 ini.
“Kami juga berharap produksi susu Banyuwangi bisa mendukung program ketahanan pangan nasional,” tambah Ipuk.
(Sumber: banyuwangikab.go.id)