PERTANIAN: Bojonegoro Luncurkan Transformasi Pertanian dari Diesel Menjadi Listrik

V

Bojonegoro Luncurkan Transformasi Pertanian dari Diesel ke Listrik (Sumber: infopublik.id)
banner 120x600

Bojonegoro, AGRINEWS – Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur meluncurkan adopsi teknologi konversi sumber energi mesin pompa air dari tenaga diesel ke tenaga listrik di Desa Kanten, Kecamatan Trucuk.

Peluncuran dilakukan oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono.

banner 325x300

Momentum ini menjadi tonggak penting dalam transformasi pertanian berkelanjutan di wilayah ini.

Terobosan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Bojonegoro dan PT PLN, yang ikut berperan dalam penyediaan jaringan listrik langsung ke area persawahan.

Teknologi tepat guna ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, khususnya dalam meningkatkan produktivitas komoditas padi.

Bupati Setyo Wahono mengatakan, gagasan konversi ini lahir setelah mendengarkan langsung keluhan petani mengenai keterbatasan solar dan tingginya biaya operasional.

Bupati optimistis, konversi ini akan membawa efisiensi besar bagi petani dan menumbuhkan kembali minat generasi muda untuk turun ke sektor pertanian.

“Kami coba komunikasikan dan alhamdulillah bisa. Saya mengucapkan terima kasih kepada Manajer PLN UP3 Bojonegoro yang sudah memberikan fasilitas kepada petani untuk mengambil listrik di tengah sawah. Ini angin segar bagi kami,” ujar seperti dalam siaran tertulis Pemkab Bojonegoro, pada hari Kamis (24/4/2025).

“Dengan beralihnya BBM (sebagai sumber energi) diesel ke listrik ini, tentu ada penurunan biaya, sehingga petani Bojonegoro akan makin memperoleh keuntungan besar. Dengan teknologi energi yang murah ini mampu membangkitkan kembali generasi muda untuk menjadi petani,” imbuhnya.

Sementara itu Plt Kepala DKPP Bojonegoro, Zainal Fanani menambahkan, program ini menjadi bagian dari Quick Win Pilar Tiga, yaitu ketersediaan air bersih dan air persawahan.

Dari total 143 unit pompa air di 110 desa yang tersebar di 13 kecamatan, 100 unit telah dikonversi ke tenaga listrik.

“Konversi pompa air dari BBM ke listrik menggunakan spesifikasi yaitu instalasi listrik sebesar 13.200 watt, dinamo 7.500 watt dan pipa air sebesar 6 dim. Dengan konversi tersebut, mampu mengairi lahan persawahan seluas 20 hektare, di mana rata-rata produktivitasnya 10 ton per hektare dan menghasilkan sekitar Rp1,3 miliar per musimnya,” pungkas Zainal.

(Sumber: infopublik.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *