Surabaya, AGRINEWS – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyerahkan bantuan 165 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Tim Satuan Tugas (satgas) PMK Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama Kepala Balai Besar Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Surabaya pada hari Rabu (15/1/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar untuk mencegah meningkatnya kasus PMK yang mulai menanjak sejak Desember 2024.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda mengatakan, bantuan ini merupakan tahap pertama dari rencana total alokasi vaksin untuk Jawa Timur sebanyak 1,69 juta dosis.
Seluruh vaksin akan didistribusikan pada tahun 2025 secara bertahap.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indiyah Aryani, pemerintah provinsi Jawa Timur menyatakan, hari ini juga kami langsung distribusikan ke 38 kabupaten/kota di jawa timur.
“Pembagian vaksin dilakukan berdasarkan populasi dan tingkat kerentanan hewan terhadap PMK di masing-masing wilayah, dengan mempertimbangkan jumlah tenaga medis kesehatan hewan yang tersedia,” ujar Indiyah.
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen PKH Kementan, Makmun, selaku Pj Pengendalian PMK untuk Provinsi Jawa Timur menegaskan, vaksinasi harus segera dilaksanakan secara serentak untuk menekan penyebaran PMK dan mencegah dampak kerugian ekonomi bagi para peternak.
“Kami berharap komitmen para petugas di Kabupaten/Kota untuk dapat menyelesaikan vaksinasi PMK sebanyak 165 ribu dosis sampai akhir Januari 2025, sehingga di bulan Februari akan dilanjutkan distribusi vaksin tahap kedua,” ungkap Makmun.
Sebagai langkah antisipasi merebaknya kembali PMK, Edy Budi Susilo selaku Kepala Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma menyatakan, Kementerian Pertanian telah memproduksi vaksin PMK secara bertahap melalui Pusvetma, unit pelaksana teknis Ditjen PKH yang bertugas menyediakan obat hewan, termasuk vaksin dan antiserum.
Tahun 2025 ini, direncanakan akan diproduksi 4 juta dosis vaksin PMK untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Jawa Timur menjadi prioritas penyaluran vaksin, mengingat provinsi ini merupakan salah satu daerah yang paling terdampak wabah PMK pada tahun 2024.
Langkah cepat pemerintah diharapkan dapat melindungi ternak dari ancaman penyakit ini, sekaligus menjaga produktivitas peternakan yang merupakan subsektor ekonomi yang penting di Jawa Timur.
Dengan langkah ini, Kementan berharap Jawa Timur mampu menjadi contoh sukses pengendalian wabah PMK di Indonesia.
“Jika vaksinasi tahap pertama berjalan lancar, distribusi tahap kedua diharapkan dapat semakin memperkuat perlindungan ternak di provinsi,” pungkas Makmun.
(Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)