Berita  

PENYAKIT MULUT dan KUKU (PMK): 700 Ekor Sapi Divaksin Sendiri oleh Peternak Bogor

Peternak Sumber Ternak Farm memvaksinasi 700 ekor sapi secara mandiri.

Sumber Ternak Farm, Bogor, memvaksinasi 700 Ekor Sapi secara Mandiri (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)
banner 120x600

Bogor, AGRINEWS – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi ancaman serius bagi pelaku subsektor peternakan.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengajak peternak di seluruh Indonesia untuk proaktif melakukan vaksinasi mandiri pada ternaknya.

banner 325x300

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, mengapresiasi langkah yang dilakukan Sumber Ternak Farm di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peternak Sumber Ternak Farm memvaksinasi 700 ekor sapi secara mandiri.

“Kesadaran peternak seperti ini, adalah kunci utama melindungi ternak dari ancaman PMK. Kami berharap peternak lain dapat mencontoh inisiatif seperti ini,” ujar Agung saat mengunjungi peternakan tersebut pada hari Minggu (12/1/2025).

Sumber Ternak Farm yang dikelola oleh Bambang Suharsono, menjadi teladan dalam menerapkan langkah pencegahan secara mandiri.

Bambang mengaku vaksinasi rutin yang ia lakukan, merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan ternaknya.

“Kami sadar pentingnya mencegah daripada mengobati. Dengan vaksinasi mandiri, kami melindungi ternak sekaligus mendukung program pemerintah. Terima kasih kepada Kementan yang selalu memberikan dukungan dan edukasi kepada peternak seperti kami,” ungkap Bambang.

Agung menilai langkah Sumber Ternak Farm dapat menjadi inspirasi bagi peternak di daerah lain.

“Vaksinasi mandiri tidak hanya melindungi ternak, tetapi juga menjaga stabilitas produksi peternakan di Indonesia. Langkah seperti ini sangat penting untuk keberlanjutan subsektor peternakan,” imbuhnya.

Selain vaksinasi, Agung juga mengingatkan pentingnya menjaga biosekuriti, seperti kebersihan kandang dan peralatan.

Kementan siap mendampingi peternak yang ingin menerapkan langkah pencegahan serupa melalui program pendampingan teknis.

Dengan begitu, Kementan optimistis, kolaborasi antara pemerintah dan peternak, penyebaran PMK dapat ditekan secara signifikan.

(Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *