GUNUNGKIDUL: Diskusi dengan LP Perkebunan, Bahas Terobosan Teknologi Pertanian untuk Maksimalkan Potensi Wilayah

Optimalisasi lahan kars dengan curah hujan rendah, untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Sumber: gunungkidulkab.go.id)
banner 120x600

Gunungkidul, AGRINEWS – Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta.

Tujuannya, untuk mendiskusikan pengembangan teknologi pertanian yang relevan dengan kondisi wilayah Gunungkidul.

banner 325x300

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, pengembangan inovasi teknologi sangat penting untuk mendukung para petani memaksimalkan potensi besar yang dimiliki Gunungkidul.

Diskusi ini, berfokus pada optimalisasi lahan kars dengan curah hujan rendah, guna meningkatkan produktivitas pertanian lokal.

“Kami membutuhkan terobosan teknologi agar tanah di Gunungkidul dapat dimanfaatkan lebih optimal, termasuk dalam mendukung pengembangan tanaman karet. Meskipun tanaman ini membutuhkan air, kami sedang mencari solusi teknologi rekayasa untuk mengatasinya,” ujar Bupati, pada hari Jumat (6/12/2024).

Ia menambahkan, pengembangan tanaman jati sering terkendala waktu panen yang sangat lama.

Oleh karena itu, pendekatan baru melalui kerjasama dengan perguruan tinggi, diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih cepat dan efektif.

“Salah satu tanaman perkebunan yang saya gagas adalah karet. Jika tanaman ini bisa dikembangkan di Gunungkidul, saya yakin akan mengangkat perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, M. Mustangin, mendukung inisiatif tersebut.

Pemkab Gunungkidul Gelar Diskusi dnegan LPP Yogyakarta (Sumber: gunungkidulkab.go.id)

Mustangin menyatakan, keberadaan LPP diharapkan tidak hanya mendukung pertanian, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan mencerdaskan masyarakat sekitar.

Dalam diskusi tersebut, Politeknik LPP menawarkan teknologi berbasis mikoriza sebagai salah satu solusi inovatif.

“Mikoriza adalah jamur simbiotik yang dapat membantu meningkatkan kemampuan tanaman menyerap nutrisi. Teknologi ini sangat cocok untuk diterapkan di lahan tandus seperti Gunungkidul,” jelas Mustangin.

Selain mikoriza, Politeknik LPP juga mengusulkan alternatif pengembangan tanaman singkong karet, yang memiliki siklus panen lebih cepat.

“Bibit singkong karet dapat bertahan hingga lima tahun, dengan panen singkong setiap dua bulan sekali. Solusi ini dapat menjadi program jangka pendek hingga jangka panjang bagi pertanian di Gunungkidul,” tambahnya.

Diskusi ini menandai langkah awal untuk merumuskan strategi komprehensif, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang, dalam meningkatkan sektor pertanian di Gunungkidul.

Politeknik LPP dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sepakat untuk mempererat kerja sama guna mengimplementasikan program-program ini di masa depan.

(Sumber: gunungkidulkab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *