Berita  

SWASEMBADA PANGAN: Butuh Koordinasi Antarinstansi untuk Percepat Swasembada Pangan

Zulhas: komitmen pemerintah untuk tidak mengimpor sejumlah bahan pokok, seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam

Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jateng Tahun 2024 (Sumber: infopublik.id)
banner 120x600

Semarang, AGRINEWS – Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakor) Bidang Pangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Tahun 2024 di Kantor Gubernur Jawa Tengah, pada hari Selasa (31/12/2024).

Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) itu, bertujuan untuk memperkuat koordinasi antarinstansi untuk mempercepat pelaksanaan program swasembada pangan, khususnya di Provinsi Jawa Tengah, yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional.

banner 325x300

Zulhas menegaskan kembali, komitmen pemerintah untuk tidak mengimpor sejumlah bahan pokok, seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam.

Ia mengajak seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk mendukung kebijakan ini dengan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah masing-masing.

“Pemerintah berkomitmen untuk menyerap seluruh hasil produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan. Ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pertanian di wilayah masing-masing,” ungkap Zulhas.

Sementara itu, Menteri PU, Dody Hanggodo mengatakan, sejak bulan November 2024, Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan sinkronisasi program swasembada pangan bersama Kementerian Pertanian dan TNI AD.

Program ini melibatkan survei dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS) bersama Dinas Pertanian dan Badan Standar Instrumen Pertanian (BSIP).

“Dari hasil verifikasi lapangan, terdapat total penambahan luas tanam 2.087.602 hektare (ha), meliputi irigasi 537.855 ha, optimalisasi lahan (OPLAH) 665.485 ha, dan pompanisasi 884.261 ha,” jelas Dody.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap program swasembada pangan, Kementerian PU mendukung pembangunan infrastruktur sumber daya air (SDA) yang terdiri dari normalisasi dan pemeliharaan saluran sepanjang 2.600 kilometer (km), rehabilitasi 2.490 unit bangunan dan pintu air, serta pengadaan dan pemasangan 10 unit pompa drainase.

Dody menambahkan, dukungan pompanisasi mencakup pengadaan 30.400 unit pompa dan pemasangan pipa sepanjang 1.801 km, yang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Selain itu, teknologi tanam padi hemat air, seperti yang telah dikembangkan di Kabupaten Indramayu dan Majalengka, juga turut didorong oleh Kementerian PU.

Dalam mendukung kelancaran program ini, Kementerian PU juga menggandeng instansi terkait lainnya untuk menyusun rencana tanam padi dan penyediaan sarana prasarana produksi (saprodi).

Dengan sinergi antarinstansi yang kuat, pemerintah optimistis, target swasembada pangan dapat tercapai, khususnya di Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki peran strategis sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

Selain Menteri PU, rakor ini juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, serta para kepala daerah se-Jawa Tengah.

Dengan komitmen dan kerja sama yang solid antarinstansi serta dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan program swasembada pangan di Provinsi Jawa Tengah dapat berjalan sukses dan memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional.

(Sumber: infopublik.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *