PISANG: Melihat Pembibitan Pisang Cavendish “Aca Banana” di Desa Kalirejo, Pasuruan yang Tembus ke Supermarket

Pisang Cavendish, salah satu komoditi primadona sektor pertanian ini, tumbuh subur di Kecamatan Gondangwetan, Pasuruan

Pisang Cavendish "Aca Banana" Pasuruan (Sumber: pasuruankab.go.id)
banner 120x600

Pasuruan, AGRINEWS – Mungkin banyak yang belum mengetahui, bahwa Kabupaten Pasuruan merupakan penghasil pisang Cavendish.

Pisang Cavendish, salah satu komoditi primadona sektor pertanian ini, tumbuh subur di Kecamatan Gondangwetan, Pasuruan, Jawa Timur.

banner 325x300

Muhammad Shiddiq, warga Dusun Lodo, Desa Kalirejo, Kecamatan Gondang Wetan, adalah inisiator pembibitan pisang Cavendish tersebut.

Diawali pada tahun 2015, pembibitan pisang Cavendish mulai dilakukan bersama petani di sekitar desanya.

Upaya tersebut mulai membuahkan hasil pada tahun 2016-2017.

Saat itu, ia mampu menghasilkan produksi dalam skala kecil dan menengah dengan total 700 pohon dengan luas 3000 m2.

Seiring berjalannya waktu, permintaan pisang cavendish dengan brand “Aca Banana” mliknya ini, ternyata semakin tinggi.

Kondisi ini, menuntut Shiddiq serta rekan-rekan petani untuk menambah pasokan proses produksi.

Menurut Shiddiq, luas lahan yang ditanami pisang Cavendish pada tahun 2021, sebesar 17 hektare.

Hal ini, berpengaruh pada kapasitas produksi dan mampu memenuhi permintaan pasar.

Ia pun harus mendatangkan pisang Cavendish dari derah lain di Jawa Timur.

“Memang karena permintaan pasar yang semakin besar, kita sampai harus mengimpor bahan baku yaitu pisang dalam kondisi setengah matang dari, Kediri, Blitar, Tulungagung, dan Mojokerto untuk kemudian kita matangkan melalui cold storage tersebut. Karena memang kalau hanya bergantung pada pasokan dari lahan kami, masih belum bisa mencukupi”, ujar Shiddiq.

Pada tahun 2020, Shiddiq dan kawan-kawan, akhirnya berhasil menembus pasar minimarket dan supermarket.

Dengan perjanjian tertentu, ia bersama kawan-kawan petani lainnya dituntut untuk selalu menjaga kualitas dan kuantitas produksi pisang Cavendishnya.

Saat pandemi Covid-19, Shiddiq mengaku memang pada awalnya cukup memengaruhi produksi dan pemasaran pisang Cavendish.

Namun ia dan rekan-rekan petani, tetap bersemangat dan terus berupaya, hingga akhirnya mampu menstabilkan produksi dan pemasaran seperti sedia kala.

“Di awal masa pandemi, memang kami sempat terdampak juga. Akan tetapi dengan kesadaran masyarakat bahwa untuk meningkatkan imun, salah satunya adalah mengonsumsi sayur dan buah, maka lambat laun produksi dan pemasaran pisang cavendish “Aca Banana” ini dapat stabil bahkan meningkat”, pungkasnya.

(Sumber: pasuruankab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *