Lumajang, AGRINEWS – Pasar Agropolitan Seroja di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini tidak hanya berfungsi sebagai pusat distribusi hasil pertanian dan destinasi pendukung wisata, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan pemuda lokal.
Pengelolaan pasar ini melibatkan generasi muda yang siap melayani berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari rapat, pelatihan (diklat), hingga pertemuan komunitas.
Plt. Koordinator Pasar Agropolitan Seroja, Anwar menegaskan, keterlibatan pemuda lokal dalam pengelolaan pasar merupakan strategi penting untuk memastikan operasional berjalan efektif serta meningkatkan partisipasi masyarakat sekitar.
“Pengelolaan pasar melibatkan pemuda lokal yang siap melayani berbagai kebutuhan kegiatan masyarakat. Kami berharap area ini segera diresmikan agar manfaatnya benar-benar dirasakan, baik dari sisi ekonomi warga maupun pendapatan asli daerah,” ujar Anwar (12/10/2025).
Anwar mengatakan, kehadiran pemuda dalam pengelolaan pasar tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, tetapi juga memberikan pengalaman kerja dan peluang ekonomi baru bagi generasi muda.
Keterlibatan pemuda dalam pengelolaan Pasar Agropolitan Seroja, sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk mengintegrasikan sektor ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, dan pariwisata berkelanjutan.
Pasar ini dirancang dengan fasilitas yang modern dan representatif agar mampu menampung berbagai kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.
Selain menjadi pusat perdagangan hasil pertanian, pasar ini juga menyediakan ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan serta mengembangkan produk mereka.
“Kami ingin setiap warga, baik pedagang, pelaku UMKM, maupun pengunjung, merasakan kenyamanan dan layanan maksimal dari pasar ini. Pemuda lokal menjadi garda terdepan dalam mewujudkan hal itu,” imbuh Anwar.
Ke depan, Pasar Agropolitan Seroja diharapkan dapat menjadi sentra ekonomi yang hidup, titik penggerak pariwisata Senduro, serta simbol kolaborasi lintas generasi di Lumajang.
Kehadiran pemuda lokal sebagai pengelola diharapkan mampu menciptakan suasana pasar yang dinamis, kreatif, dan inklusif.
(Sumber: infopublik.id)
