PENYAKIT MULUT dan KUKU (PMK): Kenali, Apa dan Bagaimana tentang PMK….

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap

Kenali Apa dan Bagaimana Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) (Sumber: dpp.kendalkab.go.id)
banner 120x600

Kendal, AGRINEWS – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, juga termasuk hewan liar seperti gajah, rusa, dan lainnya.

Pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025, kasus PMK ditemukan di sejumlah daerah di tanah air.

banner 325x300

PMK juga mengakibatkan kematian sejumlah ternak sehingga merugikan para peternak secara ekonomi.

Virus PMK dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup di tulang, kelenjar susu serta produk susu.

Masa inkubasinya selama 1-14 hari, dengan angka kesakitan bisa mencapai 100% dan angka kematian tinggi pada hewan muda atau anak.

PMK disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus keluarga Picornaviridae, terdiri dari 7 (tujuh) serotipe, yaitu : O, A, C, Southern African Territories (SAT – 1, SAT – 2 dan SAT – 3) dan Asia – 1.

Indonesia sendiri, telah di deklarasi secara nasional terhadap status Indonesia bebas PMK dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 260/Kpts/TN.510/5/1986.

Lebih lanjut, di tahun 1990 pengakuan status bebas PMK di Indonesia oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), tercantum dalam resolusi OIE No.XI tahun 1990.

Gejala Klinis Hewan Tertular PMK:

– Lepuh/lesi pada gusi
– Lepuh pada mukosa mulut
– Keluar air liur berlebihan (hipersalivasi)
– Luka pada kuku dan kukunya lepas
– Lepuh/lesi pada lidah

Penularan PMK:

Penyakit ini ditularkan ke hewan lain dengan 3 cara:
– Kontak langsung antara hewan tertular dengan hewan rentan.
– Kontak tidak langsung, melalui kontak dengan virus pada manusia, alat dan sarana transportasi akibat kontaminasi dari peternakan yang terserang wabah PMK.
– Penyebaran melalui udara, utamanya babi yang dapat menyebabkan virus dalam jumlah yang sangat banyak ke udara melalui aktivitas bernafas. Penyebaran PMK oleh udara bisa terjadi hingga radius 10 kilometer.

Pengendalian dan Pemberantasan:

– Menghentikan penyebaran virus melalui tindakan karantina dan pengawasan/pembatasan lalu lintas ternak antardaerah

– Menghilangkan sumber infeksi dengan pemusnahan terbatas hewan tertular dan yang terpapar (stamping out)

– Menghilangkan virus PMK dengan dekomentasi kandang, peralatan, kendaraan dan bahan lainya yang dapat menularkan penyakit atau disposal bahan yang terkontaminasi.

– Membentuk Kekebalan pada hewan yang peka dengan vaksinasi

(Sumber: dpp.kendalkab.go.id)

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *