Pasuruan, AGRINEWS – Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Jawa Timur, Nurkholis mendorong pengelola Mangrove Penunggul Park, agar terus mengoptimalkan Pondok Kuliner dan Perahu Wisata Dewi Bahari yang baru saja diresmikan pada hari Jumat (27/12/2024) lalu.
Targetnya, ke depannya, akan menjelma menjadi objek ekowisata andalan, tidak hanya kebanggaan Kabupaten Pasuruan saja, melainkan juga skala regional.
Menurut Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang juga mempunyai hobi fotografi tersebut, eksplorasi pengelolaan objek wisata dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas tambahan menarik.
Diantaranya, menyediakan spot swafoto yang nantinya dapat dimanfaatkan para pengunjung untuk mengabadikan momen berharganya di sana bersama keluarga dan kolega.
“Titip kepada para penerima manfaat dan Pokdarwis untuk merawat potensi Mangrove, sehingga bisa mendatangkan wisatawan. Nanti ke depannya bisa dibuatkan spot-spot foto tematik supaya tampilannya lebih menarik. Terutama untuk anak muda, sehingga menarik untuk dipakai swafoto,” ujarnya.
Menurut Nurkholis, potensi vegetasi mangrove di kawasan Desa Penunggul, Kecamatan Nguling sangat berpeluang untuk digali lagi.
Sedikitnya, sekitar 20 hektare lagi yang masih dapat dikembangkan.
Terlebih, dari sekian banyak jenis mangrove yang ada, masih terdapat 4 jenis yang ditanam di sana.
“Mudah-mudahan jenis mangrove lainnya bisa ditanam lagi sehingga menambah wawasan dan tempat edukasi kepada anak-anak. Jadi mari kita buat sebagus-bagusnya kawasan Pondok Kuliner dan Perahu Wisata Dewi Bahari Penunggul Mangrove Park ini. Apalagi Kabupaten Pasuruan terdapat banyak mangrove. Artinya, mangrove menjadi sesuatu yang luar biasa. Tidak hanya meredam CO2 saja, tapi juga akan mendatangkan PAD (pendapatan asli daerah – red.) untuk kita,” ungkap Nurkholis didampingi oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Alfi Khasanah.
Nurkholis menambahkan, keberadaan Mangrove mendukung sektor pariwisata di kawasan pesisir Kabupaten Pasuruan.
Dengan potensi wisata yang dimiliki, sudah barang tentu membutuhkan pengelolaan wisata secara berkelanjutan.
Oleh karenanya, dibutuhkan dukungan dari beberapa pihak, khususnya dari para investor.
“Mudah-mudahan dengan dukungan dari DPRD Kabupaten Pasuruan, maka kita buat hutan Mangrove supaya lebih bagus lagi. Hanya saja memang perlu adanya investor. Karena kemampuan APBD kita terbatas, sehingga ke depannya, dibutuhkan ada intervensi dari penanam modal supaya bisa lebih bagus lagi. Termasuk infrastruktur jalan harus lebih baik lagi,” imbuhnya.
(Sumber: pasuruankab.go.id)