PADI: Surplus, Kabupaten Bantul Dukung Program Swasembada Pangan

Bupati Halim mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bantul akan mendorong pertanian ke arah digitalisasi melalui elektrifikasi dan pemasangan beberapa titik wifi di area pertanian

Penanaman Bibit Padi di Bantul, Yogyakarta (Sumber: bantulkab.go.id)
banner 120x600

Bantu, AGRINEWS – Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Yudi Sastro, bersama jajaran civitas pertanian DIY serta Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih didampingi Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari dan jajaran Forkopimkap Srandakan, mengunjungi lahan perluasan tambah tanam (LTT) padi yang digarap oleh Gapoktan Sarikismo, di wilayah Kelurahan Poncosari, Kecamatan Srandakan (14/6/2025).

Pada kesempatan tersebut, rombongan meninjau langsung proses pengerukan sedimen yang diangkat menggunakan alat berat.

banner 325x300

Ketua Gapoktan Sarikismo, Sarjiyo, mengapresiasi bantuan pemerintah untuk mengembangkan hasil pertanian.

Alsintan dari pemerintah tersebut, sangat dirasakan manfaatnya terutama dari sisi ekonomi.

Ke depan, ia berharp bantuan irigasi agar pengelolaan lahan akan semakin maksimal, karena letak lahan pertanian yang berada di area rawan banjir.

Menanggapi hal tersebut, Dirjen Yudi Sastro menyatakan, atas perintah Menteri Pertanian, kunjungannya kali ini dimaksudkan untuk memastikan apa yang menjadi permintaan petani terpenuhi, terutama terkait air, pupuk dan mekanisasi.

“Kunci kita untuk bisa swasembada pangan adalah peningkatan indeks penanaman, yang mana hal tersebut bisa ditingkatkan bila mana airnya cukup, pupuknya cukup dan alat mesin pertaniannya memadai. Mungkin belum semua terpenuhi, namun bertahap akan terus diupayakan,” ujar Yudi.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menambahkan, pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Bantul.

Terbukti, kontribusi sektor pertanian menempati ranking kedua, setelah industri dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Artinya, sektor pertanian ini masih menjadi tulang punggung masyarakat Kabupaten Bantul.

Bupati Halim mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bantul akan mendorong pertanian ke arah digitalisasi melalui elektrifikasi dan pemasangan beberapa titik wifi di area pertanian.

Usai dari Poncosari, rombongan bertolak ke Klaras, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis untuk memanen jagung varietas Nusantara RI 1, yang sebelumnya telah ditanam oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Menurut petani, meskipun sempat dilanda banjir beberapa kali, namun hasil panen tetap memuaskan.

Dengan luas lahan hingga 3 hektare, mampu menghasilkan rata-rata 9,11 ton ubinan jagung per hektar, lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Upaya penguatan pertanian dari hulu ke hilir dijalankan untuk mendukung swasembada pangan yang tengah digalakkan oleh pemerintah pusat.

Di sektor produksi, intervensi pemerintah dilakukan dengan melalui berbagai cara mencakup pemberian alsintan, fasilitasi perbenihan dan irigasi.

Sementara di hilir, pemerintah telah menetapkan harga kering panen sebesar Rp6.500 dan jagung sebesar Rp5.500.

Intervensi ini diharapkan untuk meningkatkan produksi pangan sehingga swasembada pangan nasional dapat tercapai sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Halim menambahkan, mulai tahun 2026, Bantul juga akan membebaskan PBB untuk lahan pertanian berkelanjutan agar sektor pertanian semakin kuat.

“Jadi lengkaplah sudah, hulu sampai hilir tata kelolanya sudah kuat, sehingga menjamin aktivitas pertanian akan semakin menguntungkan dan menyejahterakan petani,” pungkas Halim.

(Sumber: bantulkab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *