Bogor, AGRINEWS – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono bersama Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Arif Satria, meluncurkan benih padi varietas unggul baru (VUB) hasil riset IPB University di Kampus Dramaga, Bogor, pada hari Rabu (14/5/2025).
Varietas yang diluncurkan yakni IPB 13S, IPB 14S, dan IPB 15S.
Varietas ini tidak hanya unggul dari sisi kuantitas hasil panen, tapi juga kualitas rasa yang lebih pulen dan bernilai jual tinggi.
Hasil riset IPB menunjukkan potensi hasil mencapai 11,6 hingga 12 ton per hektare, atau jauh di atas rata-rata nasional.
Wamentan Sudaryono menyatakan peluncuran tersebut, sebagai tonggak penting dalam upaya modernisasi dan intensifikasi pertanian nasional.
Kegiatan ini juga sebagai tindaklanjut kunjungannya bersama Rektor IPB University, Prof. Arif Satria di Wageningen University and Research (WUR) Belanda beberapa waktu lalu, dalam memperkuat kolaborasi riset dan teknologi pertanian nasional.
“Saya hadir dalam acara peluncuran yang pertama, bibit padi dengan varietas IPB 13S, 14S, dan 15S yang selain rasanya lebih enak, tapi juga produktivitas per hektarenya, profitasnya tinggi, 11,6 sampai dengan 12 ton per hektare, ini kan luar biasa ya. Dengan benih yang baik saja, kita bisa meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan. Ini bagian dari upaya intensifikasi pertanian yang modern dan berbasis riset,” ujar Mas Dar – sapaan akrab Wamentan Sudaryono.
Selain benih unggul, acara peluncuran juga memperkenalkan teknologi Automatic Weather System (AWS) yang telah dipasang di lebih dari 80 titik di seluruh Indonesia.
AWS memungkinkan petani mengakses informasi cuaca akurat hingga radius 20 kilometer, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pertanian dari mulai tanam hingga panen.
“Karena pertanian ini sangat erat hubungannya sama iklim dan cuaca ya, jadi bagaimana membaca cuaca ini menjadi penting, tidak lagi pake katanya atau tidak lagi lihat awan kemudian melakukan tindakan, tapi berdasarkan analisa cuaca, berbasis data yang akurat, nah ini saya kira bagus,” imbuh Wamentan.
Pemerintah, lanjut Sudaryono, kini juga sedang mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk sektor pertanian.
Sistem ini nantinya akan mengintegrasikan data cuaca, jenis benih, kontur dan kondisi tanah, irigasi, jadwal tanam-panen, hingga informasi alat dan mesin pertanian.
Semua informasi ini akan digunakan untuk memberikan rekomendasi tepat guna bagi petani.
“Sistem AWS ini nanti dimasukkan, outputnya nanti yang mahal, outputnya adalah rekomendasi untuk petani, nanamnya kapan, jumlahnya berapa, jenis padinya yang sesuai di tanah yang akan ditanami, nanti di situ ada alsintannya, kita masukkan semua. Nah inovasi ini sedang kami bangun,” tuturnya.
“Jadi lebih baik ini kita kerjakan sekarang daripada kita kerjakan kapan-kapan kan,” tambah Wamentan Sudaryono.
Sementara itu, Rektor IPB University, Prof. Arif Satria mengatakan, IPB terus mengembangkan varietas padi untuk berbagai jenis lahan, termasuk sawah, lahan kering (padi gogo), dan lahan pasang surut.
IPB bahkan telah merilis varietas IPB 9G, khusus untuk lahan gogo yang juga bisa diterapkan di sawah dengan hasil maksimal.
“Kemudian kita juga ada varietas lahan pasang surut. Jadi kalau Pak Wamentan mencari benih untuk lahan tersebut, kita juga sudah ada, varietas untuk lahan tahan naungan juga sudah ada. Dan harapannya dengan potensi ini, IPB bisa memperbanyak dan memasarkan sehingga bisa dinikmati oleh publik dan oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Rektor.
Arif menambahkan, IPB University sudah mengembangkan antrak robot cerdas berbasis AI, untuk mendeteksi penyakit antraknosa pada cabai.
Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani mengantisipasi serangan penyakit sejak dini secara efisien.
“Untuk cabai, karena cabai ini sekarang produk yang rentan inflasi, maka sangat penting untuk bisa ditingkatkan kualitas produksinya,” pungkasnya.
Usai peluncuran, Wamentan Sudaryono meninjau sejumlah fasilitas inovasi pertanian IPB, termasuk Greenhouse Smart IPB, pabrik pakan ternak, dan pusat teknologi pertanian.
(Sumber: pertanian.go.id)