Berita  

PADI GOGO: Upaya Optimalisasi Lahan Kering, Pemkab Pasuruan Dorong Penanaman Padi Gogo Varietas Inpari 42

Padi gogo dengan varietas Inpari 42 ini ditanam secara serentak bersama Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi, tepatnya di Kawasan Hutan Sosial seluas 26,101 hektare

Penanaman Padi Gogo di Pasuruan (Sumber: .pasuruankab.go.id)
banner 120x600

Pasuruan, AGRINEWS – Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur melakukan penanaman padi gogo secara serentak.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi serta optimalisasi pemanfaatan lahan kering.

banner 325x300

Seperti yang dilakukan di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, pada hari Selasa (4/2/2025).

Padi gogo dengan varietas Inpari 42 ini ditanam secara serentak bersama Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi, tepatnya di Kawasan Hutan Sosial seluas 26,101 hektare.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Rachmat serta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menjelaskan, gerakan tanam padi gogo serentak merupakan kegiatan penanaman padi gogo yang dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah, penyuluh, dan petani.

Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional.

“Dengan gerakan tanam serentak padi gogo ini, maka setidaknya dapat membantu meningkatkan ketersediaan produksi beras dan menstabilkan harga bahan pangan khusus beras di Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.

Menurut Lilik, varietas Inpari 42 memiliki beberapa keunggulan seperti produksi tinggi, tahan terhadap hama, umur tanaman relatif pendek, dan tekstur nasi pulen.

“Keunggulannya banyak. Salah satunya tahan hama wereng batang cokelat maupun penyakit blas daun,” ungkapnya.

Soal total luasan lahan tadah hujan yang bisa ditanami padi gogo, Lilik mengatakan, totalnya mencapai 3.041,85 hektare, tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

Padi gogo ditanam di lahan kering atau dataran tinggi, ladang atau kebun, dan bukan di sawah seperti padi pada umumnya.

“Khususnya daerah pegunungan seperti di Pasrepan, Lumbang, Prigen dan lainnya, ditanami supaya menambah produksi padi di masing-masing daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekda Yudha menambahkan, penanaman padi gogo memiliki kelebihan, sebab tidak memerlukan irigasi khusus, sehingga dapat ditanam pada areal lahan kering atau yang biasa disebut dengan padi tegalan.

“Budi daya padi gogo juga dapat menjadi solusi dalam memanfaatkan bekas lahan perkebunan dan dapat diterapkan di daerah dengan curah hujan rendah,” tuturnya.

Yudha berharap, pemanfaatan lahan yang berpotensi ditanami harus dioptimalkan, sehingga Kabupaten Pasuruan tetap akan menjadi lumbung pangan dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Indonesia.

“Karena Kabupaten Pasuruan ini jadi salah satu lumbung pangan Jawa Timur, yang kontribusinya luar biasa pada ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

(Sumber: .pasuruankab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *