Berita  

MAKANAN OLAHAN: Fura Seafood, Manfaatkan Pameran untuk Branding Produk kepada Pengunjung

Makanan olahan dengan bahan baku dari ikan dari lautan Indonesia, bergizi dan mudah diolah

banner 120x600

Jakarta, AGRINEWS – Ribuan orang bergantian berdatangan, memadati kawasan JIExpo (Jakarta International Expo) Kemayoran, Jakarta Pusat pada hari Jumat (15/11/2024).

Mereka akan melihat langsung kegiatan The Global Food Marketplace atau Salon International de L’alimentation (SIAL Interfood) ke-24.

banner 325x300
Pengunjung Memadati Sta Fura Seafood (Sumber: Christiyanto)

Meski setiap pengunjung harus membeli tiket berbayar, namun tidak mengurangi antusias mereka untuk melihat gelaran pameran berskala Internasional bidang industri makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran dan cafe, serta bakery
itu.

Terdapat 895 perusahaan, termasuk di antaranya 100 UMKM yang menjadi peserta pameran.

Para peserta pameran berasal dari 20 negara, yaitu Bulgaria, Pakistan, China, Singapura, Malaysia, Greece, Jordan, Turki, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Taiwan, Polandia, Uni Emirat Arab, India, Tunisia, Belanda, Saudi Arabia, Pakistan dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Di antara peserta pameran, banyak stan makanan olahan dari aneka bahan baku, seperti daging ayam, juga bahan baku dari ikan.

Pengunjung terlihat memadati stan Fura Seafood.

Stan ini memasarkan makanan olahan dengan bahan baku dari ikan dari lautan Indonesia.

GM Sales dan Marketing Fura Seafood, Adi Nugroho (Sumber: Christiyanto)

“Kita memang sering ikut pameran seperti ini,” ujar Adi Nugroho selaku GM Sales dan Marketing Fura Seafood.

Menurut Adi, pameran adalah salah satu cara pemasaran yang dilakukannya selama ini.

“Di event pameran, kita lebih fokus untuk branding, memperkenalkan produk kita kepada masyarakat yang jadi calon pembeli potensial,” ujarnya.

Tinggal Goreng, Siap Disantap (Sumber: Christiyanto)

Dari sanalah, calon pembeli potensial itu akan mencicipi produk.

“Dan setelah itu, mereka akan mencari dan membeli produk yang kita bikin,” ungkap alumni Fakultas Peternakan UGM ini.

Karena itulah, di pameran seperti ini, bertebaran diskon pembelian produk.

“Betul….kita beri diskon khusus selama pelaksanaan pameran,” imbuh Adi.

Adi menambahkan, cara itu terbukti efektif untuk meningkatkan penjualan.

Pada hari pertama pameran (14/11/2024), terjual hingga 700 paket atau 2.100 kemasan.

Selain pameran, Fura Seafood juga memasarkan produknya melalui outlet-outlet frozen food yang bertebaran di banyak lokasi.

Tersedia Banyak Varian Fura Seafood (Sumber: Christiyanto)

Ada pula yang dipasarkan ke pasar modern seperti super market.

“Jadi ada program support kepada customer-customer kita. Misalnya ada customer yang agak besar, kita bantu untuk pengendalian ke pasar di sekitar lokasi mereka berada. Kita carikan konsumen baru, kita siapkan sampling-sampling, juga pakai booth, juga SPG (sales promotion girl),” terang Adi.

Kegiatan terbuka yang melibatkan warga secara massal, juga menjadi sarana untuk mengenalkan produk.

“Kita juga pernah ikutan car free day, di sana banyak dihadiri masyarakat, cocok untuk branding,” tutur Adi.

Adi menambahkan, fokus di tahun pertama adalah Jabodetabek.

Pengunjung Berdiskusi dengan Manajemen Fura Seafood (Sumber: Christiyanto)

“Meski demikian, ternyata produk kita sudah sampai kemana-mana. Ada yang di Sumatra, Kalimantan, dan daerah lainnya. Nah, dengan event pameran, kita undang yang dari luar itu datang. Jadi kita bisa direct langsung dengan mereka. Karena sebagai brand baru, mungkin orang akan bertanya-tanya,” kata Adi.

Terkait bahan baku, Adi menjelaskan bahwa bahan baku berasal dari berbagai sumber.

“Kita ada kerja sama dengan nelayan, juga punya penangkapan ikan sendiri. Kita punya saran penangkapan sendiri juga. Kita juga ekspor,” imbuh Adi.

“Intinya, bahan baku itu 100% berasal dari Indonesia, dengan jumlah karyawan sekitar 5 ribu orang.

Pengunjung Memadati Stan Fura Seafood (Sumber: Christiyanto)

Adi optimistis industri makanan olahan di Indonesia tahun 2025 mendatang, akan semakin cemerlang pada tahun depan, apalagi terkait program nasional Makan Bergizi Gratis, tentu akan membutuhkan suplai makanan yang mengandung gizi tinggi.

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *