Berita  

MAKAN BERGIZI GRATIS: KKP Siap Suplai Produk Perikanan Berkualitias untuk Progrm “MBG”

Kementerian Kelautan dan Perikanan siap berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Ilustrasi: Budi Daya Ikan Nila (Sumber: infopublik.id)
banner 120x600

Jakarta, AGRINEWS – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mengaku siap berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

KKP siap untuk memenuhi kebutuhan sumber protein pada program MBG melalui produk perikanan bermutu untuk mendorong program peningkatan gizi masyarakat tersebut.

banner 325x300

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini, pihaknya telah mengembangkan budi daya perikanan yang disesuaikan dengan komoditas paling dominan di masing-masing wilayah.

Artinya, program MBG yang berbasis kearifan lokal dan tematik sesuai potensi paling dominan di daerah, sejalan dengan pengembangan budi daya perikanan yang dilakukan KKP.

“Makan bergizi ini peluang besar untuk menyerap hasil budi`daya perikanan, karena pasarnya sudah ada,” ujar Menteri Trenggono, usai bertemu Kepala BGN, Dadan Hindayana di Kantor KKP, Kamis (28/11/2024) sore.

Menteri Trenggono mengatakan, KKP telah membuat berbagai modeling budi daya yang siap dikembangkan di berbagai wilayah.

Salah satunya, modeling budi daya ikan nila salin di Karawang, Jawa Barat.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono – Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana (Sumber: infopublik.id)

Metode budi daya pada program modeling telah siap diterapkan dalam upaya revitalisasi tambak-tambak idle yang ada di sepanjang jalur Pantura dari Banten hingga Jawa Timur.

Luasan tambak idle mencapai 78 ribu hektare.

Pada tahap 1, kegiatan revitalisasi akan menyasar 13 ribu hektare pada tahun 2025.

“Kita akan buat budi daya perikanan tematik, sesuai dengan potensi yang paling dominan untuk memenuhi kebutuhan pangan MBG,” ungkap Menteri Trenggono.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan KKP dalam pelaksanaan program MBG.

Sinergi akan dilakukan dalam upaya pencapaian target swasembada pangan nasional.

Dadan mengatakan, anggaran yang digunakan untuk MBG itu, 85 persennya untuk membeli bahan lokal yang bersifat tematik, misalnya saja daerah tersebut memiliki potensi perikanan, 85 persen dari anggaran untuk membeli ikan, sementara sisanya untuk pembiayaan memasak.

“Jadi kalau daerah MBG banyak ikan, ya kita kasih ikan, kalau telur, ya kita kasih telur. Badan Gizi hadir di lokasi-lokasi itu menjadi off-taker terdepan bagi produk-produk yang dikembangkan, dan produknya akan kita gunakan untuk program makan bergizi, untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA,” pungkasnya.

(Sumber: infopublik.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *