KLATEN: Sekilas tentang Pembesaran Ikan Lele dengan Sistem Bioflok

Ternak ikan lele bioflok, adalah sistem budi daya lele yang memanfaatkan mikroorganisme, yang bisa menggunakan limbah dari budi daya lele sistem bioflok itu sendiri

Pembesaran Ikan Lele dengan Sistem Bioflok (Sumber: dkpp.klaten.go.id)
banner 120x600

Klaten, AGRINEWS – Saat ini, budi daya ikan lele semakin berkembang.

Selain karna mudah perawatannya, ikan lele juga bisa memberikan hasil yang menjanjikan.

banner 325x300

Salah satu cara budi daya ikan lele yang sedang digemari saat ini, adalah dengan sistem bioflok.

Ternak ikan lele bioflok, adalah sistem budi daya lele yang memanfaatkan mikroorganisme, yang bisa menggunakan limbah dari budi daya lele sistem bioflok itu sendiri.

Pertumbuhan mikroorganisme dan limbah budi daya ikan lele, bisa diubah menjadi gumpalan-gumpalan kecil atau biasa disebut dengan (flok), dengan bantuan bakteri non probiotik.

Gumpalan-gumpalan tersebut, sebenarnya terdiri dari mikroorganisme air yang tersusun atas bakteri, fungi, algae, metazoa, protozoa, gastrotricha, nematoda, rotifera, dan organisme lainnya, yang secara langsung bekerja sama dengan unsur partikel organik.

Kemudian, unsur tersebut akan berubah menjadi pakan ikan alami.

Proses perkembangan mikroorganisme dapat dilakukan dengan memberi tambahan probiotik lele bioflok.

Banyak produk probiotik yang tersedia di toko pertanian.

Proses pembuatan kolam, bisa dilakukan dengan menggunakan alat yang memakai bahan dasar terpal.

Terpal bisa digunakan untuk budi daya ikan lele, bahkan bisa meningkatkan hasil panen dengan modal yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kolam beton.

Tapi, rangkanya haruslah memakai bahan dasar besi, sehingga lebih awet.

Konstruksi yang diterapkan, juga bisa menggunakan sistem knockdown atau dapat dibongkar pasang kembali.

Syarat dari budi daya dengan sistem bioflok, adalah harus menggunakan kolam yang berbentuk bulat, memenuhi standar dan terletak di lingkungan yang kondusif.

Jika menggunakan kolam kotak, kolam tembok dan kolam tanah, maka tidak bisa menerapkan sistem bioflok, karena syarat utamanya adalah menggunakan kolam terpal bulat.

(Sumber: dkpp.klaten.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *