Berita  

JOGJA BENIH EXPO 2025, Ajang Kolaborasi Terkait Pertanian Berbagai Pihak

Perhelatan Jogja Benih Expo (JBE) 2025 sukses digelar di Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Unit Gading, Playen, Gunungkidul pada hari Rabu-Kamis (6-7/8/2025).

Jogja Benih Expo (JBE) 2025 di Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: gunungkidulkab.go.id)
banner 120x600

Gunungkidul, AGRINEWS – Perhelatan Jogja Benih Expo (JBE) 2025 sukses digelar di Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Unit Gading, Playen, Gunungkidul pada hari Rabu-Kamis (6-7/8/2025).

Mengusung tema “Jembatan Inovasi Pembenihan Menuju Pertanian Berkelanjutan”, ajang ini menjadi wadah kolaborasi petani, akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah untuk mendorong pertanian modern yang ramah lingkungan.

banner 325x300

Kegiatan ini menampilkan display varietas dan display produk.

22 varietas jagung, 3 varietas kedelai, 2 varietas sorgum, dan 1 varietas padi unggul, dipamerkan untuk edukasi dan promosi kepada masyarakat.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih menyatakan, kegiatan ini sejalan dengan visi Pemkab Gunungkidul 2025–2029 dan program strategis Tani Makmur & UMKM Berdaya.

“Pertanian modern bukan hanya soal produksi, tapi juga kesejahteraan petani, keberlanjutan ekosistem, dan ketahanan pangan nasional. Jogja Benih Expo adalah wadah untuk berbagi inovasi dan memperkuat jejaring pertanian berkelanjutan,” ujar Bupati Endah.

Sementara itu, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Ladiyani Retno Widowati menambahkan, benih unggul sebagai kunci peningkatan produksi.

“DIY punya indeks pertanaman 300, rata-rata dua kali tanam setahun. Dengan swasembada benih, kita bisa tingkatkan produktivitas dan menjaga ketahanan pangan,” ungkapnya.

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titik Soeharto yang hadir, memberikan apresiasi kepada Pemda DIY dan Pemkab Gunungkidul yang konsisten mengembangkan benih unggul berbasis lokal.

“Gunungkidul sudah membuktikan diri sebagai lumbung benih potensial. Dengan riset, distribusi adil, dan kemandirian pembenihan nasional, ketahanan pangan bisa tercapai,” ungkapnya.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam arahannya menyatakan, Jogja Benih Expo 2025 tak sekadar menjadi pameran perbenihan.

Lebih dari itu, ajang ini merupakan laboratorium terbuka yang mempertemukan petani, akademisi, pelaku usaha, dan institusi riset dalam satu ekosistem kolaboratif.

“Pertanian masa kini tak bisa lagi hanya mengandalkan metode lama. Kita butuh lompatan strategi melalui teknologi pertanian yang bersanding harmonis dengan kearifan lokal. Inilah jalan menuju kedaulatan pangan dan ketangguhan bangsa,” imbuhnya.

Ia menegaskan, bahwa inovasi pembenihan adalah titik awal pertanian tangguh.

“Pertanian masa kini butuh lompatan strategi. Teknologi bukan musuh tradisi, tapi alat untuk memperkuat petani lokal,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, juga diserahkan bantuan hand sprayer sebanyak 160 unit, alat panen combine harvester, dan alat tanam rice transplanter untuk kelompok tani di Gunungkidul.

Secara keseluruhan, Bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Tahun 2025 mencakup 60 unit TR 2, 18 unit TR 4, 6 unit TR Crawler, 120 unit pompa air, 23 unit rice transplanter, 178 unit hand sprayer, 7 unit combine harvester, dan 16 unit power treser yang telah disalurkan kepada kelompok tani di seluruh DIY.

Selain pameran, Jogja Benih Expo 2025 juga menjadi ajang edukasi, dialog, dan promosi bagi penangkar benih lokal untuk memperluas jaringan hingga pasar internasional.

(Sumber: gunungkidulkab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *