Jakarta, AGRINEWS – Indonesia, memiliki beragam tanaman obat tradisional, salah satunya adalah jahe.
Jahe memang memiliki banyak manfaat, di antaranya meredakan mual, nyeri, stres, kecemasan, menurunkan kolesterol, gula darah, risiko penyakit jantung bahkan menghambat perkembangan kanker.
Jahe juga memiliki tiga jenis dan level kepedasan yang berbeda.
Berikut ini, aneka jenis jahe beserta tingkat kepedasannya yang paling rendah:
1. Jahe Gajah
Dikenal dengan jahe badak, jahe kombongan atau jahe kuning besar, yang seringkali ditemui di pasaran. Jahe ini memiliki ciri-ciri seperti rimpang jahe yang gemuk, berwarna putih atau kuning, banyak mengandung air, serat yang sedikit dan memiliki rasa yang kurang pedas. Jahe ini banyak dikonsumsi selagi segar atau diolah untuk bumbu masak.
2. Jahe Emprit
Jahe ini memiliki potongan melintang berwarna putih kekuningan, berbentuk agak pipih, berserat lembut, dengan aroma yang agak tajam. Meskipun kecil, jahe ini memiliki rasa yang lebih pedas daripada jahe gajah, hal ini karena jahe emprit mengandung minyak atisiri yang lebih banyak.
3. Jahe Merah
Disebut jahe merah, karena wana rimpangnya yang berwarna jingga muda hingga berwarna merah. Karakterisik lainnya, seperti memiliki serat yang kasar, aroma yang sangat tajam, dan rasa yang sangat pedas. Jahe merah seringkali dipanen saat usia tua dan digunakan sebagai komponen obat-obatan jamu.
(Sumber: pertanian.go.id)