Home

IRIGASI: Pemkab Bojonegoro Lakukan Percepatan Konversi Sistem Irigasi di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo

Pemerintah Bojonegoro, Jawa Timur terus berupaya melakukan percepatan konversi sistem irigasi dari pompa berbahan bakar diesel menjadi pompa listrik. Percepatan ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo

Percepatan Sistem Irigasi di Bojonegoro, Jawa Timur (Sumber: infopublik.id)

Bojonegoro, AGRINEWS – Pemerintah Bojonegoro, Jawa Timur terus berupaya melakukan percepatan konversi sistem irigasi dari pompa berbahan bakar diesel menjadi pompa listrik.

Percepatan ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

Langkah ini diharapkan dapat menekan biaya operasional pertanian, meningkatkan efektivitas pengairan sawah, serta mengurangi dampak lingkungan akibat emisi dari penggunaan bahan bakar fosil.

Untuk mendukung kelancaran konversi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bekerja sama dengan PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Bojonegoro untuk memastikan akses listrik yang lebih mudah bagi para petani.

PLN UP3 Bojonegoro menawarkan mekanisme penyambungan jaringan yang lebih fleksibel tanpa biaya tambahan untuk perangkat seperti trafo, serta memperkenalkan sistem prabayar untuk irigasi sawah.

“Untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional petani, kita mendorong konversi irigasi pertanian dari pompa diesel ke pompa listrik di wilayah sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Secara bertahap, inovasi ini akan direalisasikan di 13 kecamatan dengan dukungan PLN, kelompok tani, dan BUMDes,” ujar Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dalam siaran tertulis pada hari Jumat (11/4/2025).

Pemkab Bojonegoro juga akan melakukan studi banding ke Kabupaten Ngawi, untuk memahami implementasi terbaik yang telah diterapkan di daerah lain.

Koordinasi lebih lanjut, juga akan dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menyesuaikan prosedur pengambilan air irigasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, berbagai aspek teknis seperti luas lahan pertanian, kebutuhan daya listrik, serta skema pendanaan awal bagi petani akan dikaji lebih lanjut.

Pemkab Bojonegoro juga akan mendorong sosialisasi mengenai manfaat konversi ini dapat tersampaikan dengan baik kepada para petani, agar mereka memahami keuntungan dari sistem irigasi berbasis listrik.

Pemkab Bojonegoro berharap program konversi irigasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi para petani, baik dalam hal penghematan biaya maupun peningkatan hasil pertanian.

Di sejumlah wilayah di Bojonegoro, petani masih mengandalkan teknologi pompa air diesel untuk mengairi lahan mereka.

Sebagian lainya sudah mulai beralih ke sistem irigasi berbasis listrik, seperti di Desa Ringintunggal, Kecamatan Gayam.

Dengan adanya perubahan ini, efisiensi irigasi dapat meningkat, sekaligus mendorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP).

Namun, proses transisi ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar dapat berjalan dengan optimal.

(Sumber: infopublik.id)

Exit mobile version