INSEMINASI BUATAN: Teknologi IB Sexing BBIB Singosari, Bisa Pilih Jenis Kelamin Ternak

Salah satu inovasi terbaru BBIB Singosari adalah semen beku sexing. Teknologi ini memungkinkan peternak memilih jenis kelamin anak sapi yang akan lahir

Ilustrasi: IB untuk Ternak (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)
banner 120x600

Malang, AGRINEWS – Peternak, kini mempunyai cara yang lebih mudah untuk meningkatkan kualitas dan jumlah ternaknya, yaitu lewat inseminasi buatan (AI – artificial insemination).

Dengan teknologi ini, peternak bisa mendapatkan anakan unggul tanpa harus menunggu proses kawin alami.

banner 325x300

Semen beku berkualitas dimasukkan ke dalam ternak betina yang sedang birahi, sehingga peluang kebuntingan meningkat dan hasil ternak lebih baik.

Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, yang berada di bawah Kementerian Pertanian RI, menjadi salah satu produsen semen beku terbaik di Indonesia.

Produk mereka tidak hanya digunakan oleh peternak dalam negeri, tapi juga sudah diekspor ke berbagai negara.

Ini bukti bahwa teknologi peternakan Indonesia semakin maju dan diakui dunia.

Salah satu inovasi terbaru BBIB Singosari adalah semen beku sexing.

Teknologi ini memungkinkan peternak memilih jenis kelamin anak sapi yang akan lahir.

Misalnya, peternak sapi perah bisa lebih banyak mendapatkan sapi betina, agar produksi susu meningkat.

Sementara itu, peternak sapi pedaging bisa memilih lebih banyak sapi jantan yang lebih cepat tumbuh besar.

“Kami ingin peternak mendapat manfaat maksimal dari usaha ternaknya. Dengan semen beku sexing, mereka bisa lebih mudah menentukan tujuan beternaknya, apakah untuk susu atau daging,” ujar Kepala BBIB Singosari, Akbar pada hari Jumat (21/2/2025).

Sekarang, semen beku sexing sudah tersedia dan bisa didapatkan di BBIB Singosari.

Peternak yang ingin tahu lebih lanjut bisa mengakses informasi lengkap di katalog digital BBIB Singosari melalui https://katalog.bbibsingosari.id/.

Dengan inovasi ini, BBIB Singosari membantu peternak Indonesia mendapatkan hasil ternak yang lebih baik, meningkatkan produksi dalam negeri, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

(Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *