IKAN LELE: Ketika Ribuan Ekor Benih Lele Jadi Harapan Baru Warga Binaan…

Bagi sebagian orang, kolam berisi 4.500 ekor benih lele hanyalah bagian dari program peternakan biasa. Namun, bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lumajang, Jawa Timur, air yang beriak di kolam itu adalah simbol kesempatan kedua, kesempatan untuk bangkit, belajar, dan memulai hidup baru

Menebar Benih Ikan Lele (Sumber: portalberita.lumajangkab.go.id)
banner 120x600

Lumajang, AGRINEWS – Bagi sebagian orang, kolam berisi 4.500 ekor benih lele hanyalah bagian dari program peternakan biasa.

Namun, bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lumajang, Jawa Timur, air yang beriak di kolam itu adalah simbol kesempatan kedua, kesempatan untuk bangkit, belajar, dan memulai hidup baru.

banner 325x300

Kepala Lapas Lumajang, Mahendra Sulaksana bersama jajaran pejabat struktural, menebar benih ikan lele ke kolam budi daya lapas (12/8/2025).

Meski sederhana, suasana itu justru sarat makna, yakni di balik rutinitas pembinaan, tersimpan sebuah harapan besar agar warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan bekal yang bermanfaat.

“Pembinaan ini bukan sekadar memberi keterampilan teknis. Kami ingin mereka pulang sebagai pribadi yang berdaya, percaya diri, dan siap membangun masa depan,” ujar Mahendra.

Program ini mengajarkan lebih dari sekadar cara membudidayakan ikan.

Di setiap tahap, mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, menjaga kualitas air, hingga proses panen, warga binaan belajar tentang disiplin, kesabaran, dan kerja sama tim.

Nilai-nilai itu, meski sederhana, adalah fondasi untuk kembali menjalani hidup di luar.

Bagi sebagian warga binaan, kegiatan ini menjadi titik balik.

“Dulu saya nggak punya keterampilan. Sekarang saya paham kalau kerja itu butuh perencanaan dan ketekunan. Kalau bebas nanti, saya mau coba ternak lele di kampung,” ujar seorang warga binaan sambil tersenyum.

Tak hanya berdampak pada diri mereka, program ini juga memberi manfaat sosial.

Mantan warga binaan yang terampil, berpotensi menjadi penggerak ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, membantu suplai pangan, dan menginspirasi generasi muda bahwa perubahan itu selalu mungkin.

Mahendra menambahkan, hasil panen lele, nantinya tidak hanya dikonsumsi di dalam lapas, tetapi juga dipasarkan secara terbatas sebagai latihan kewirausahaan.

“Ini memberikan pengalaman nyata bagaimana mengelola siklus usaha, dari produksi hingga penjualan. Jadi, mereka tahu tantangan dunia kerja sesungguhnya,” imbuhnya.

Di era di mana stigma terhadap mantan narapidana masih kuat, pembinaan seperti ini menjadi jembatan sosial.

Masyarakat diajak melihat mereka bukan sebagai beban, tetapi sebagai manusia yang sedang berproses kembali menjadi anggota produktif.

Setiap warga binaan, pasti memiliki potensi yang bisa dihidupkan.

Kadang, yang dibutuhkan hanyalah kesempatan, kepercayaan, dan ruang untuk tumbuh, meski itu dimulai dari sepetak kolam berisi benih ikan lele.

(Sumber: portalberita.lumajangkab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *