Rembang, AGRINEWS – Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga gabah di musim panen tahun ini, melalui program Serap Gabah (SERGAB).
Program ini melibatkan Bulog, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, serta Kodim, yang siap membeli gabah langsung dari petani untuk mencegah anjloknya harga gabah di tingkat petani.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dintanpan Kabupaten Rembang, Fajar Riza Dwi Sasongko menyatakan, program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo untuk memastikan harga gabah tetap stabil serta untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bersama Babinsa yang memiliki banyak personel serta informasi luas, berperan aktif membantu Bulog dalam pelaksanaan program SERGAB. Ini sangat membantu di tengah keterbatasan personel yang dimiliki Bulog,” jelas Fajar.
Menurutnya, PPL bertugas menginformasikan lokasi panen dan harga jual gabah di lapangan.
Jika harga gabah berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram, petani bisa menjualnya langsung.
Namun, jika harga berada di bawah HPP, PPL wajib segera melaporkan ke Bulog agar gabah dapat diserap dengan harga yang sesuai.
“Gabah yang akan dibeli Bulog sudah siap angkut, dikemas dalam karung, dan diletakkan di pinggir jalan. Bulog datang dengan armadanya dan langsung melakukan pembayaran sesuai HPP,” ujarnya.
Berdasarkan data Dintanpan Rembang, hingga Kamis (13/3/2025), serapan gabah sudah mencapai 494,08 ton.
Target serapan gabah kering panen dari bulan Februari hingga akhir Maret, ditetapkan 1.728 ton.
(Sumber: rembangkab.go.id)