Yogyakarta, AGRINEWS – Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) merayakan puncak Dies Natalis ke-56 pada hari Senin (10/11/2025).
Kali ini, dies natalis mengambil tema “Peningkatan SDM Unggul melalui Pangan Fungsional Asal Ternak Menuju Indonesia Emas 2045“.
Berlangsung di Auditorium drh. R. Soepardjo, kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., jajaran pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta mitra kerja.
Pimpinan Kementerian Pertanian RI juga tampak hadir, melalui Direktur Pakan, Tri Melasari, yang mewakili Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda.
Dalam sambutannya, Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menyampaikan apresiasi terhadap beragam inovasi dan capaian Fapet yang telah memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Ia menekankan pentingnya pangan fungsional asal ternak, seperti susu, telur, dan daging, yang berperan besar dalam meningkatkan kesehatan, daya tahan tubuh, dan fungsi kognitif manusia.
“Konsumsi pangan bergizi dan fungsional asal ternak, mampu mendorong terbentuknya generasi muda yang sehat, produktif, dan inovatif. Tema dies kali ini sangat relevan dengan semangat Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Ova.
Rektor juga mengapresiasi berbagai riset unggulan Fapet UGM, di antaranya inovasi kolagen dari kulit domba Garut untuk mencegah hipertensi, pengembangan Alfalfa tropik sebagai pakan bergizi tinggi, serta produk Lowkol dan Lowcose yang ramah bagi penderita penyakit degeneratif.
Fapet UGM juga terus mengembangkan sistem peternakan berkelanjutan melalui ayam cage-free, serta penguatan rumpun dan pakan inovatif seperti Sapi Gama dan Rumput Gama Umami.
Sementara itu, Dekan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., IPU., ASEAN Eng., menegaskan komitmen fakultas untuk menjadi rujukan bangsa di bidang peternakan tropika dan berkelas dunia.
“Tahun 2025, menjadi momentum penting bagi Fapet UGM dalam memperkuat riset, inovasi, dan jejaring internasional,” imbuhnya.
Berbagai capaian strategis berhasil diraih, antara lain pengesahan Rumpun Sapi Gama oleh Kementerian Pertanian, pengembangan ayam lokal generasi keempat, serta keberhasilan Buletin Peternakan terindeks Scopus sebagai pengakuan atas kualitas publikasi ilmiah internasional.
Dalam bidang akademik, Fapet UGM mencatat peningkatan signifikan pada mobilitas internasional mahasiswa, penyelenggaraan Summer Course ke-9 bertema Smart Farming Technologies for Sustainable Livestock and Agricultural Production to Support Food Security and Respond to the Global Food Crisis, serta partisipasi aktif dalam The 11th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP XI) yang melibatkan peneliti dari berbagai negara.
Terkait kegiatan ini, Direktur Pakan, Tri Melasari, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan dunia usaha dalam memperkuat sektor peternakan nasional.
Dalam arah kebijakan pembangunan peternakan tahun 2025, Ditjen PKH fokus pada peningkatan produksi daging dan susu nasional, penyediaan pakan bermutu, serta pengembangan bibit ternak unggul melalui program swasembada pangan.
“Fapet UGM memiliki peran strategis dalam pengembangan SDM dan inovasi teknologi peternakan tropika. Kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti UGM menjadi kunci dalam mewujudkan kemandirian pangan hewani dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi dan kontribusi dalam pengembangan industri, akademik, pengabdian, dan kelembagaan peternakan di Indonesia, Fapet UGM memberikan “Fapet Award 2025” kepada para tokoh dan mitra peternakan nasional.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Tumiyono (CEO PT Widodo Makmur Perkasa), Muladno (Penggagas Sekolah Peternakan Rakyat), Ferry Poernama (Senior Vice President PT Japfa Comfeed Indonesia) dan Yudi Guntara Noor (Ketua Umum Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia).
Rangkaian peringatan Dies Natalis ke-56 Fapet UGM, diisi dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan semangat kolaborasi dan pengabdian, antara lain FGD Revisi UU Peternakan dan Kesehatan Hewan, Fapet Bergerak Sehat Bersama, Pelatihan Juru Sembelih Halal, pengabdian masyarakat “Bagimu Petani, Kami Mengabdi”, serta pelepasan purna tugas dosen dan tenaga kependidikan.
