Yogyakarta, AGRINEWS – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatatkan prestasi membanggakan dengan adanya tiga mahasiswa yang di wisuda sebagai lulusan sarjana tercepat.
Ketiganya menjalani rangkaian wisuda pada tanggal 20 November 2024.
Sinta Sekar Larasarti, Zirly Uswatun Khasanah, dan Zukhrifa Firdausa, berasal dari program studi Agronomi.
Mereka berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 10 bulan 4 hari.
Sinta Sekar Larasarti lulus paling cepat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,72.
Penelitiannya berjudul “Penentuan Jenis Kelamin Bibit Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Lokal Lampung Berbasis Penanda DNA Spesifik Jantan”.
Sinta mengungkapkan, pencapaiannya tidak terlepas dari ketekunan dan semangat pantang menyerah.
Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah trial and error dalam menentukan jenis kelamin tanaman pepaya.
Meski demikian, ia tidak membiarkan hal tersebut menghalanginya menuju kelulusan.
“Tahu tujuan penelitiannya apa, pahami topiknya, tentukan target, buat jadwal supaya terorganisir, sering-sering berbagi kesulitan dengan teman, dan jangan ragu untuk berdiskusi dengan dosen. Untuk adik-adik yang belum menemukan topik, bisa tanya ke teman, dosen, atau mitra petani. Kalau bimbang, jangan lupa minta dukungan dari orang tua dan orang terdekat,” pesan Sinta.
Lain lagi dengan Zirly Uswatun Khasanah.
Dengan raihan IPK 3,51, Zirly berhasil lulus cepat dengan penelitian berjudul “Pengaruh Teknik Pengeringan Terhadap Pemecahan Dormansi Benih Melon (Cucumis melo L.).”
Zirly mengatakan, tantangan terbesar dalam penelitiannya adalah kendala cuaca, seperti hujan yang membuat jadwal penelitian menjadi mundur.
Ia berpesan, agar mahasiswa tetap menjaga kesehatan dan tidak terburu-buru dalam mengerjakan tugas akhir.
“Jangan lupa untuk menjaga kesehatan. Skripsi dikerjakan pelan-pelan dan jangan lupa untuk senantiasa meminta doa orang tua, karena dalam skripsi kita ada doa-doa orang tua yang diwujudkan,” ujar Zirly.
Sementara Zukhrifa Firdausa, mencatatkan IPK 3,62 dengan penelitiannya yang berjudul “Penapisan Bibit Kelapa Pandan Wangi (Cocos nucifera L.) berdasarkan Gen CnBADH2”.
Kendala terbesar yang dihadapi Zukhrifa adalah masalah peralatan di lokasi penelitian yang sempat menghambat kemajuan.
Meski demikian, kunci utama pencapaiannya adalah konsistensi dalam mengerjakan tugas akhir.
“Jangan lupa dikerjakan, minta dukungan dari keluarga dan saudara, dan sering konsultasi dengan dosen. Semoga penelitian cepat selesai, jangan lupa ditarget. Nggak apa-apa kalau capek, semoga diperlancar penelitianya,” ujar Zukhrifa.
Fakultas Pertanian UGM berharap dapat terus mendorong mahasiswa untuk menjadi lulusan unggul dan mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
(Sumber: web.faperta.ugm.ac.id)