Yogyakarta, AGRINEWS – Acara berskala nasional ini menghadirkan beragam kegiatan berbasis teknologi drone, mulai dari workshop, ekspo, kuliah pakar, dan sertifikasi pilot drone. Pembukaan ekspo dan ekspose berlangsung meriah di Grha Instiper, Jumat (24/10/2025).
Drone Makin Dibutuhkan
IDF 2025 merupakan salah satu wujud transformasi INSTIPER Yogyakarta. Tidak hanya fokus dan konsisten dalam penyediaan SDM unggul di bidang perkebunan dan kehutanan, INSTIPER juga menjadi pusat riset dan inovasi teknologi di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Melalui transformasi ini diharapkan terbentuk kompetensi dosen dan mahasiswa sehingga INSTIPER dapat menjadi rujukan pengembangan teknologi di bidang perkebunan dan kehutanan.
Pada pembukaan rangkaian IDF 2025, Rektor INSTIPER Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng., menyampaikan, “Festival ini bertujuan memperkuat literasi dan kolaborasi antarpelaku di dunia teknologi drone, khususnya di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang merupakan core competency INSTIPER. Harapan kami, IDF ini bisa menjadi wadah pertemuan antara praktisi, akademisi, dan peneliti.
Saat ini pemahaman dan keahlian tentang drone diperlukan pada berbagai bidang termasuk perkebunan dan kehutanan. Misalnya, survei lahan, melihat kondisi kesuburan tanah, sensus populasi tanaman, monitoring dan evaluasi kesehatan tanaman, hingga drone sprayer untuk pemupukan dan penyemprotan pestisida dalam pengendalian hama dan gulma”.
Materi tentang drone, remote sensing, dan sistem informasi geografis telah diajarkan di semua fakultas melalui perkuliahan dan praktikum. Namun, mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan dan keahlian di bidang drone dapat meningkatkan ketrampilan menerbangkan dan menganalisis foto drone melalui INSTIPER Drone Academy, kegiatan ko-kurikuler bagi mahasiswa.


Balap Hingga Kuliah Pakar
IDF diawali dengan balap drone dan workshop. Workshop merakit drone diikuti mahasiswa INSTIPER dan peserta di luar kampus INSTIPER. Workshop ini memberikan pelatihan untuk merakit dan mengoptimalkan drone racing.
Selain itu juga diselenggarakan workshop pengolahan dan analisis foto drone yang difasilitasi Amir Noviyanto, S.P., M.Sc., Dosen Fakultas Pertanian INSTIPER yang merupakan ahli analisis data drone. Peserta workshop dilatih melakukan mozaik foto drone multispektral dan menganalisis kondisi lahan dan kesehatan tanaman menggunakan indeks vegetasi seperti NDVI, GreenNDVI, NDRE, dan NDWI.
IDF 2025 juga menjadi momentum bagi INSTIPER Yogyakarta untuk meresmikan Pusat Riset dan Inovasi Drone-Remote Sensing.
“Pendirian pusat riset dan inovasi drone dan remote sensing merupakan bentuk keseriusan kampus untuk memfasilitasi riset dosen maupun mahasiswa. Kampus mendorong riset ke arah penerapan teknologi drone dan remote sensing serta inovasi drone di bidang perkebunan dan kehutanan yang akan mendukung pertanian presisi,” jelas Rektor INSTIPER.
Saat ini telah banyak riset dan publikasi dosen dan mahasiswa INSTIPER di bidang pemanfaatan drone, remote sensing, GIS, hingga GeoAI. Contoh, “Detecting nutrient deficiency in oil palm seedlings using multispectral UAV images” yang dipublikasikan Arief Ika Uktoro dkk di jurnal Communications in Mathematical Biology and Neuroscience pada 2024 yang merupakan jurnal terindex Scopus Q4.
Tahun lalu, Amir Novyanto, Dosen INSTIPER juga mempublikasikan penelitian “Unmanned Aerial Vehicle Technology for Quantitative Morphometry and Geomorphic Process-Study Case in Rotational Landslide Deposited Areas” di Jurnal Ecological Engineering & Environmental Technology yang merupakan jurnal terindeks Scopus Q3.
Pada 2022 Betti Yuniasih dkk. mempublikasikan penelitian di Jurnal Teknik Pertanian Lampung terindeks Sinta 2 dengan judul “Evaluation of Pre-Replanting Oil Palm Plant Health using the NDVI Index from Landsat 8 Imagery”. Terdapat lebih dari 50 judul penelitian lain hasil riset dosen dan mahasiswa INSTIPER Yogyakarta.
Pengunjung IDF dapat menikmati pameran yang menampilkan teknologi terbaru dari berbagai perusahaan seperti Frogs Indonesia, Doran Sukses Indonesia dan PT Tribuana Solusi Inovasi Teknologi. Mereka memajang drone quadcopter, drone spayer, drone multispektral, hingga drone lidar.
Selain pameran, para peserta pameran juga menampilkan demonstrasi penggunaan drone untuk spraying, mapping, dan monitoring yang relevan dengan kebutuhan pertanian, perkebunan, serta kehutanan modern.
Ada pula program sertifikasi pilot drone nasional bekerja sama dengan Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI). Sebanyak 20 orang mengikuti serangkaian materi keselamatan, regulasi, pengecekan pra penerbangan dan komunikasi berkaitan dengan penerbangan drone yang dilanjutkan dengan uji penerbangan drone.
Kegiatan sertifikasi pilot drone ini ditujukan bagi dosen dan mahasiswa INSTIPER. Melalui sertifikasi ini lulusan INSTIPER dapat mengantongi sertifikat pendamping ijazah yang akan menjadi nilai tambah.
Pada hari terakhir diselenggarakan Kuliah Pakar IDF 2025 yang mengusung tema “Transformasi Smart Drone Technology: Peran Inovatif Drone untuk Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan”.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara Arif Ika Uktoro, S.TP., M.Eng. (Pakar Drone INSTIPER), Tri Haryo Sagoro, SP., M.Si. (Kepala GIS PT Wilmar), Nicko Ariwibowo (PT Tribuana Solusi Inovasi Teknologi), dan Dr. M. Akbar Marwan, ST., M.MSI. (Ketua Asosiasi Pilot Drone Indonesia), dan Galang Sinu Susilo (Drone Trainer and Specialist PT Doran Sukses Indonesia). Kuliah pakar tersebut diikuti lebih dari 500 orang.
















