Home

AYAM PETELUR: Desa Pakel, Kabupaten Banyuwangi Bangun Peternakan Ayam Petelur

Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kini tengah mengembangkan peternakan ayam petelur. Tujuannya, untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan desa.

Pengembangan Peternakan Ayam Petelur di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Sumber: banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi, AGRINEWS – Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kini tengah mengembangkan peternakan ayam petelur.

Tujuannya, untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan desa.

Uniknya, peternakan ini dikelola Pemerintah Desa bersama Tim Penggerak (TP) PKK setempat.

Pengelola kemudian secara rutin membagikan telur produksinya kepada warganya yang kurang mampu.

Pemerintah desa setempat juga menggandeng warga dalam pengelolaannya.

Peternakan ini memproduksi 18-20 kilogram kilogram telur setiap hari untuk memenuhi kebutuhan telur warga desa.

“Kami sangat apresiasi peternakan ayam petelur yang dikelola Pemdes Pakel bereng PKK. Ini bisa meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan desa,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani pada hari Kamis (11/12/2025).

Ipuk sempat meninjau pengelolaan peternakan tersebut, saat menggelar Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di desa tersebut pada tanggal 8 Desember 2025 lalu.

Ipuk mengatakan, secara ekonomi, adanya peternakan ayam menjadi sumber penghasilan bagi desa.

Produksi telur juga bisa mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.

Dari segi ketahanan pangan, peternakan memenuhi kebutuhan telur yang menjadi sumber protein warga desa dengan harga yang lebih terjangkau dan berkualitas, karena telur diproduksi setiap hari sehingga selalu baru.

Semenara itu, Kepala Desa Pakel, Mulyadi menambahkan, dalam pengelolaannya, Pemdes Pakel melibatkan warga sekitar.

Saat ini ada 430 ekor ayam petelur yang dipelihara.

Ayam tersebut mampu menghasilkan 18-20 kilogram telur per hari atau sektar 500 kilogram per bulan.

Hasil produksi telur, kemudian dijual dengan harga kisaran Rp25.000-Rp26.000 per kilogram.

Hasil keuntungan penjualan masuk ke kas pemdes, yang nantinya digunakan untuk mendukung pelayanan dan pembangunan desa.

“Kami jual di wilayah sini. Bahkan setiap dua pekan sekali, produksi telur kami bagikan gratis ke warga kurang mampu maupun yang stunting,” imbuh Mulyadi.

Camat Licin, Donny Arsilo Sofyan mengatakan modal awal membangun peternakan, menggunakan Dana Desa Program Ketahanan Pangan.

“Sesuai peraturan, dana desa minimal 20 persen harus dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Di desa Pakel, digunakan untuk peternakan ayam petelur. Di desa lainnya di kecamatan Licin, penerapannya sesuai potensinya masing-masing. Ada yang mengelola peternakan kambing, perkebunan hidroponik dan lainnya,” pungkas Donny.

(Sumber: banyuwangikab.go.id)

Exit mobile version