Berita  

ACEH: Tahun 2024, Produksi Padi Tembus 1,64 Juta Ton, Naik 239.120 Ton

Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 239.120 ton GKG atau 17,03 persen, dibandingkan tahun 2023 yaitu 1.404.235 ton GKG.

Ilustrasi: Petani sedang Menanam Padi di Sawah (Sumber: infopublik.id)
banner 120x600

Aceh, AGRINEWS – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh mencatat, produksi padi di Provinsi Aceh mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024.

Kepala Distanbun Aceh, Cut Huzaimah, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Safrizal menyatakan, produksi padi dari Januari hingga Desember 2024 mencapai 1.643.355 ton gabah kering giling (GKG).

banner 325x300

Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 239.120 ton GKG atau 17,03 persen, dibandingkan tahun 2023 yaitu 1.404.235 ton GKG.

“Kabupaten Aceh Utara menjadi daerah dengan produksi padi tertinggi pada tahun 2024, yakni mencapai 340.207 ton GKG. Disusul Kabupaten Pidie dengan 225.230 ton GKG, serta Aceh Besar yang mencatat produksi sebanyak 181.520 ton GKG,” ujar Safrizal (14/2/2025).

Kepala Bidang Tanaman Pangan Provinsi Aceh, Safrizal (Sumber: infopublik.id)

“Sebaliknya, produksi padi terendah tercatat di Kota Sabang dengan 53 ton GKG, kemudian diikuti oleh Banda Aceh sebanyak 66 ton GKG, dan Subulussalam 209 ton GKG,” ungkapnya.

Safrizal menambahkan, untuk tahun 2025, Distanbun Aceh telah menetapkan target produksi padi sebesar 1.698.679 ton GKG.

Target ini, didasarkan pada tren produksi padi dalam beberapa tahun terakhir yang terus mengalami peningkatan.

“Kami melihat ada kecenderungan peningkatan produksi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, target ini menjadi sasaran yang harus kita capai dengan program-program yang sudah berjalan,” imbuh Safrizal.

Ia mengatakan, pemerintah pusat juga berfokus dalam mencapai target ini, melalui berbagai program seperti optimasi lahan, pengembangan padi lahan kering, serta berbagai kegiatan lainnya.

“Kami optimis, target ini bisa tercapai asalkan pola tanam dilakukan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu, kami berharap serangan hama dapat dikendalikan dengan baik agar tidak menghambat produksi,” tuturnya.

Peningkatan produksi padi di Aceh, tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi para petani.

“Peningkatan ini tentu sangat bermanfaat bagi petani, karena produksi yang lebih tinggi juga berarti pendapatan mereka semakin bertambah, sehingga kesejahteraan mereka semakin membaik,” pungkas Safrizal.

(Sumber: infopublik.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *