Surabaya, AGRINEWS – Sambut Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2025, Ubhara dan FK3I Jati menggelar pelatihan Urban Farming.
Pelatihan ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik, komunitas, dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim dalam membumikan semangat pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini berlansung di Laboratorium Kewirausahaan Berbasis Lingkungan (EBL) Fisip UBHARA, diikuti oleh 15 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi yang sedang menempuh mata kuliah Kewirausahaan.
Mereka dibekali berbagai pengetahuan seputar konsep pertanian kota, strategi kewirausahaan ramah lingkungan, serta cara memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan dan hortikultura.
“Urban farming bukan sekadar menanam di lahan sempit, tetapi membangun kesadaran ekologis dan menciptakan peluang usaha berkelanjutan,” ujar dosen Ilmu Komunikasi UBHARA, yang juga menjadi pemateri dalam pelatihan ini, Dr. M. Fadeli, S.Sos., M.Si.
Selain Dr. Fadeli, pelatihan ini juga menghadirkan Humas Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Korda Jatim, Aminudin dan Pengendali Ekosistem Hutan Muda dari BBKSDA Jawa Timur, Fajar Dwi Nur Aji.
Keterlibatan BBKSDA Jatim bukan hanya sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai penguat materi konservasi keanekaragaman hayati berbasis masyarakat.
Dalam momen simbolis, bibit tanaman markisa diserahkan oleh FK3I dan BBKSDA Jatim kepada perwakilan mahasiswa.
Bibit tersebut, rencananya akan ditanam di kebun percobaan yang dikelola bersama dan menjadi bagian dari program edukasi serta kewirausahaan hijau.
“Ini gerakan kecil dengan dampak besar. Urban farming adalah langkah adaptif terhadap perubahan iklim, sekaligus bentuk nyata konservasi ekosistem lokal,” ungkap Fajar Dwi Nur Aji, mewakili BBKSDA Jatim.
Dengan tujuan meningkatkan kesadaran ekologis, mendorong kemandirian pangan di tingkat rumah tangga, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan ramah lingkungan, pelatihan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut ambil bagian dalam gerakan pelestarian bumi.
Peringatan Hari Bumi kali ini, tak hanya menjadi seremonial tahunan, akan tetapi momentum reflektif bahwa perubahan bisa dimulai dari halaman rumah, dari tangan mahasiswa, dan dari semangat kolaborasi lintas sektor.
(Sumber: infopublik.id)