Berita  

SUSU: Industri Lokal Mulai Bangkit, Kandang Sapi Perah Kapasitas 500 Ekor di Pasuruan Diresmikan

Zulhas,"Saya pastikan, tahun depan tidak ada lagi impor pangan (beras, gula, garam, dan jagung). Namun susu, untuk sementara kita berikan kuota".

Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)
banner 120x600

Pasuruan, AGRINEWS – Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan komitmennya, untuk mengatasi ketergantungan impor susu dan mendorong tercapainya swasembada susu nasional.

Penegasan ini disampaikan saat peresmian kandang sapi perah milik KUD Nawasena Satya Perkasa, serta dialog dengan peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Rabu (19/12/2024).

banner 325x300

Zulhas mengatakan, program swasembada susu yang dicanangkan oleh pemerintah, sangat penting untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia.

“Saya pastikan, tahun depan tidak ada lagi impor pangan (beras, gula, garam, dan jagung). Namun susu, untuk sementara kita berikan kuota. Kita sudah membuat kesepakatan dan komitmen, bahwa industri pengolahan susu wajib menyerap susu peternak lokal, baru kalau sudah habis, kita kasih kuota”, tegasnya.

Ia juga menyatakan, salah satu pendorong utama permintaan susu domestik, adalah program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil.

“Jika produksi susu dalam negeri meningkat, kita tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak lokal,” ungkap Zulhas.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyoroti pentingnya program ini dalam mendukung kesehatan masyarakat.

Dadan menyatakan, susu merupakan sumber gizi penting bagi anak-anak sekolah, santri, dan ibu hamil, yang tercakup dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Mari kita sambut program makan bergizi dengan ceria, karena itu yang membuat kita lebih kuat, lebih sehat, lebih cerdas dan itu hal yang membuat kita mencapai Indonesia emas 2045,” imbuhnya.

“Konsumsi susu yang cukup, dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak serta memperkuat daya tahan tubuh ibu hamil. Keberhasilan program MBG, sangat bergantung pada ketersediaan susu segar yang berkualitas,” ujar Dadan.

Dadan menambahkan, susu akan ada dalam menu MBG apabila di daerah tersebut tersedia susu segar yang diproses, baik dalam bentuk pastueurisasi maupun UHT.

Ditemui usai menghadiri acara, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Agung Suganda, mengapresiasi upaya KUD Nawasena Satya Perkasa yang telah membangun kandang sapi perah kapasitas 500 ekor, yang saat ini baru terisi 250 ekor.

Rencananya akan ada penambahan 180 ekor lagi, yang akan datang dari Australia melalui udara pada akhir bulan Januari 2025.

“Penambahan populasi sapi perah ini sangat penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor susu, yang saat ini mencapai 80 persen dari total kebutuhan nasional,” ujar Agung.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada susu, Agung menjelaskan, Kementerian Pertanian mendorong investasi dalam pengembangan peternakan sapi perah, baik dari dalam maupun luar negeri.

Menurutnya, saat ini, sudah ada 143 calon investor yang berkomitmen untuk mendatangkan 1,2 juta ekor sapi perah pada periode 2025-2029, dengan 185 ribu ekor di antaranya dijadwalkan untuk tahun 2025.

“Program ini tidak hanya untuk meningkatkan produksi susu, tetapi juga untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo. Kami berharap program ini dapat membantu memperkuat ketahanan pangan, terutama dalam menyediakan susu segar yang berkualitas bagi masyarakat,” pungkas Agung.

Agung menegaskan, kerja sama antara pemerintah, BUMN, swasta, koperasi, dan peternak sangat penting untuk mewujudkan swasembada susu di Indonesia.

(Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *