Rembang, AGRINEWS – Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menargetkan serapan pupuk bersubsidi bisa mencapai 100 persen pada tahun 2025.
Keinginan ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto di kantornya, pada hari Senin (3/2/2025).
Menurutnya, meski pada tahun 2024 serapan pupuk belum maksimal, tahun ini diharapkan alokasi pupuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh petani.
Agus menyatakan, alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025 masih relatif sama dengan tahun sebelumnya.
Rembang mendapatkan alokasi pupuk urea sekitar 28 ribu ton dan pupuk NPK sekitar 30 ribu ton.
“Pupuk sudah bisa langsung transaksi. Alokasinya itu urea sekitar 28 ribu ton, untuk NPK-nya 30 ribu ton,” ujarnya.
Menurut Agus, jika dibandingkan dengan tahun 2024, jumlah alokasi pupuk NPK tidak mengalami perubahan, sedangkan alokasi pupuk urea sedikit berkurang, yakni dari 30 ribu ton menjadi 28 ribu ton.
“Relatif sama angkanya, tidak meningkat. Untuk urea sedikit turun dari 30 ribu ton ke 28 ribu ton. Untuk NPK-nya sama,” ungkapnya.
Tingkat serapan pupuk pada tahun 2024 belum mencapai 100 persen, akibat minimnya ketersediaan air saat musim kemarau, yang berdampak pada penurunan minat tanam.
Serapan pupuk urea hanya mencapai sekitar 86 persen, sementara pupuk NPK terserap sekitar 94 persen.
Untuk meningkatkan serapan pupuk bersubsidi tahun ini, pihaknya optimistis, kondisi akan membaik seiring dengan ketersediaan air yang mencukupi.
Sejumlah bantuan sumur telah diberikan kepada petani untuk mendukung ketersediaan air.
“Otomatis ketika air tersedia, tanam bagus, pupuk akan terserap. Nanti kami akan MT2 (musim tanam ke dua – red.), kemarin sudah banyak bantuan sumur dan sebagainya. Semoga airnya tersedia, sehingga minat tanamnya meningkat,” pungkasnya.
(Sumber: jatengprov.go.id)