Jakarta, AGRINEWS – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono menegaskan, praktik pemalsuan pupuk merupakan tindakan keji yang tergolong sebagai kejahatan kemanusiaan.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyatakan, tindakan tersebut harus diberantas hingga ke akarnya, karena berdampak serius terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
“Memalsukan pupuk itu zalim. Sangat zalim, karena ini bukan hanya menipu soal kandungan nutrisi, tetapi juga menghancurkan harapan dan kerja keras petani selama satu musim,” ujar Wamentan Sudaryono di Jakarta, pada hari Rabu (16/7/2025).
“Jahat terhadap orang susah itu kejahatan kemanusiaan. Di era Presiden Prabowo, hal seperti ini tidak akan dibiarkan,” ungkapnya.
Wamentan menekankan kerugian akibat pemalsuan pupuk sangat besar.
Menurutnya, kerugian tersebut akan menjadi beban para petani, bahkan program prioritas Presiden Prabowo, yakni swasembada pangan.
“Jika ada ribuan atau bahkan jutaan petani yang menjadi korban, kerugiannya bisa mencapai triliunan rupiah dan mengancam ketahanan pangan kita,” imbuhnya.
Sudaryono yang juga anak seorang petani, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Polri yang telah proaktif menindaklanjuti kasus-kasus pemalsuan pupuk.
“Terima kasih jajaran Polri sudah menindaklanjuti. Ini adalah langkah krusial untuk melindungi petani dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja dengan tenang tanpa kekhawatiran akan pupuk palsu,” pungkasnya.
Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus bersinergi dengan aparat penegak hukum dan seluruh pemangku kepentingan untuk memberantas praktik pemalsuan pupuk demi terwujudnya pertanian yang maju, mandiri, dan modern, serta demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
(Sumber: pertanian.go.id)