PERTANIAN: Dorong Potensi Penataban, Banyuwangi Gelar ‘Unting-Unting’ Kangkung

Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal sebagai sentra penghasil sayur kangkung. Untuk mengenalkan potensi yang ada di wilayah ini, warga menggelar lomba ‘unting-unting’ atau mengikat kangkung

Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Sentra Penghasil Kangkung (Sumber: banyuwangikab.go.id)
banner 120x600

Banyuwangi, AGRINEWS – Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal sebagai sentra penghasil sayur kangkung.

Mayoritas warga di sini bertani tanaman kangkung.

banner 325x300

Untuk mengenalkan potensi yang ada di wilayah ini, warga menggelar lomba ‘unting-unting’ atau mengikat kangkung (19/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Penataban tersebut diikuti banyak warga.

Tak hanya warga yang masih muda, warga yang sudah lanjut usia juga tak ketinggalan.

Warga yang hadir tampak bersemangat menyaksikan kelihaian para peserta dalam mengikat kangkung dengan cepat dan rapi, sambil memberikan dukungan.

Lomba unting-unting ini diselenggarakan oleh Asosiasi Lurah Indonesia (Asli) Banyuwangi sebagai bagian dari upaya mendorong kelurahan-kelurahan menggali dan menampilkan potensi khas daerah masing-masing.

Lurah Penataban, Komariah menyatakan, lomba tersebut merupakan bagian dalam mempromosikan identitas Penataban.

Menurutnya, Kelurahan Penataban, selama ini dikenal sebagai sentra kangkung.

Tradisi unting-unting adalah bagian dari kehidupan masyarakat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Penataban punya ikon yang tidak kalah menarik dengan daerah lain. Ini bentuk mengangkat kearifan lokal,” ungkapnya.

“Kami juga ingin agar anak-anak muda belajar. Agar keterampilan ini tetap hidup dan menjadi kebanggaan bersama,” imbuh Komariah.

Sementara itu, Ketua Asli Banyuwangi, Yuda Teguh Siswanto menambahkan, kegiatan unting-unting kangkung sengaja dipilih karena menyimpan nilai budaya dan edukasi.

“Kita sering hanya tahu beli kangkung seharga dua ribu rupiah. Padahal ada proses panjang, ada ketekunan yang harus dihargai,” pungkasnya.

(Sumber: banyuwangikab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *