Pasuruan, AGRINEWS – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendistribusikan 870.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Pasuruan.
Kabupaten Pasuruan mendapatkan alokasi 18 ribu dosis vaksin.
Vaksin tersebut sudah diambil dari Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, pada hari Selasa (12/2/2025).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiah mengatakan, belasan ribu dosis vaksin tersebut akan mulai disebar ke seluruh Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) di Kabupaten Pasuruan mulai Rabu ini, dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu sebulan ke depan.
“Kami sudah mengambil 18 ribu dosis vaksin PMK di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Selasa kemarin. Hari ini kita mulai sebar ke semua puskeswan,” ujar Alfiah pada hari Rabu (12/2/2025).
Alfiah menjelaskan, belasan ribu dosis vaksin PMK akan disuntikkan ke ternak sapi potong, kambing dan domba.
Sedangkan untuk sapi perah, semuanya telah divaksin, apalagi KUD, Koperasi dan UD Persusuan telah melaksanakan vaksinasi secara mandiri.
Karena jumlah dosis vaksin masih belum setara dengan populasi sapi potong, maka vaksin akan disebar ke wilayah dengan kasus PMK cukup banyak, seperti Prigen, Pandaan, Purwodadi, Lekok, Beji, Winongan, Purwosari, Nguling, Puspo dan lainnya.
“Populasi sapi potong kita ada 87 sampai 88 ribu ekor, jadi karena dosis vaksin yang datang jauh lebih sedikit, maka kita prioritaskan pada wilayah dengan kasus PMK yang lumayan banyak,” ungkapnya.
Selain vaksin PMK, Kabupaten Pasuruan juga menerima bantuan obat-obatan untuk penanganan PMK dan penyakit ikutannya, seperti obat cacing, obat penurun panas, vitamin nafsu makan, vitamin kesuburan, vitamin anti parasit, vitamin injeksi, hingga antibiotik.
“Ada juga analgesik, antihistamin, dan bantuan lainnya. Semuanya telah kami terima,” tuturnya.
Alfiah menambahkan, sesuai arahan Pemprov Jatim, daerah agar mengalokasikan anggaran dari APBD masing-masing sebagai upaya penanggulangan wabah PMK.
Dalam waktu dekat, Pemkab Pasuruan akan menggelontorkan anggaran untuk pembelian sarana prasarana pendukung seperti sprayer, obat obatan tambahan, jarum suntik dan lainnya.
Menurut Alfiah, diperkirakan bula Maret atau April mendatang, beberapa kebutuhan yang tidak ada dalam APBN maupun APBD Provinsi Jatim, akan dipenuhi.
“Masih diusahakan lewat pergeseran anggaran. Insyaallah secepatnya, Maret atau April, sarana prasarana seperti beli obat-obatan yang belum tercover di APBN dan APBD 1 akan dipenuhi,” pungkasnya.
(Sumber: pasuruankab.go.id)