Berita  

PENYAKIT MULUT dan KUKU (PMK): Asyik…Pemerintah Kota Blitar Upayakan Pemberian Subsidi Vaksin Gratis untuk Tingkatkan Kewaspadaan PMK

"Mengacu dari pusat untuk sebisanya dilakukan vaksin secara mandiri tetap kita lakukan. Kalau dari pusat ada vaksin nanti, ya kita upayakan gratis saja," ujar Dewi

Rakor Bahas Kewaspadaan PMK dan Vaksinasi Gratis di Blitar (Sumber: infopublik.id)
banner 120x600

Blitar, AGRINEWS – Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur menggelar rapat koordinasi (Rakor) kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di ruang kerja Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Kota Blitar (14/1/2025).

Rapat ini melibatkan Organisasi Perngkat Daerah (OPD) terkait untuk membahas strategi pemerintah dalam mengendalikan kasus PMK.

banner 325x300

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh mengatakan, rapat ini menjadi upaya Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti kenaikan kasus PMK beberapa waktu terakhir.

Dalam rakor ini, terdapat beberapa hal yang dibahas, mulai dari kendala hingga upaya yang akan dilakukan pemerintah dalam melakukan pencegahan PMK di Kota Blitar.

Termasuk, soal rencana subsidi vaksin PMK untuk para peternak.

Menurutnya, Kota Blitar akan mendapat alokasi vaksin dari Pemprov Jatim.

Untuk jumlah pastinya, Dewi masih menunggu hasil rapat bersama Pemprov Jatim yang akan dilaksanakan.

Dari jumlah itu, pihaknya juga akan menyesuaikan kebutuhan vaksin yang memungkinkan dicover melalui APBD Kota Blitar tahun 2025.

“Mengacu dari pusat untuk sebisanya dilakukan vaksin secara mandiri tetap kita lakukan. Kalau dari pusat ada vaksin nanti, ya kita upayakan gratis saja,” ujar Dewi.

Sementara itu, Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Setda Kota Blitar, Mohammad Sidiq mengatakan, pemerintah akan mengupayakan pemberian subsidi vaksin PMK.

Namun, sambil menunggu kepastian dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim, pihaknya mengimbau peternak untuk melakukan vaksinasi secara mandiri, sehingga penyebaran PMK pada hewan ternak dapat dikendalikan bersama-sama.

Tidak hanya itu, peternak juga bisa berkoordinasi dengan dinas terkait ramuan tradisional untuk meningkatkan imunitas hewan ternak, supaya terhindar dari penularan PMK.

“Tapi warga juga menyiapkan antisipasi dengan berbagai cara, ada juga yang vaksin mandiri, ada juga supaya untuk meningkatkan imun pada hewan perlu semacam empon-empon,” ungkap Sidiq.

Hingga saat ini kasus PMK telah menjangkiti 34 ekor sapi, milik 14 peternak di tiga kecamatan.

(Sumber: infopublik.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *