Peneliti UGM Manfaatkan ‘Katrili’ untuk Tingkatkan Produksi Tanaman Tomat

Tanaman yang diberi booster memiliki buah berukuran besar, berdaging tebal, serta terasa manis segar.

Peneliti UGM Manfaatkan ‘Katrili’ untuk Tingkatkan Produksi Tanaman Tomat (Sumber: ugm.ac.id)
banner 120x600

Minahasa, AGRINEWS – Tim peneliti dari Pusat Penelitian Panas Bumi FT UGM bersama PT Pertamina Geothermal Energy (Tbk) Area Lahendong mengembangkan booster cair nanosilika geothermal yang dinamai “Katrili”.

Kini, “Katrili” telah membuahkan hasil.

banner 325x300

Sejak ditanam pada bulan Juli 2024, tomat jenis ‘Gustave’ di desa Tonsewer dan Tonsewer Selatan, Kabupaten Minahasa sudah dipanen sebanyak lima kali dengan hasil yang memuaskan.

Terakhir, panen bersama dilakukan pada hari Kamis (31/10/2024) antara petani mitra dengan para peneliti, Vice President Technology & Acceleration PT PGE (Tbk), General Manager PT PGE (Tbk) Area Lahendong, Pemerintah Kabupaten Minahasa dan Kecamatan Tompaso Barat beserta jajaran, dan tokoh masyarakat.

Para peneliti yang terlibat dalam pengembangan inovasi untuk memanfaatkan produk samping panas bumi ini di antaranya Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D (Ahli Panas Bumi Departemen Teknik Geologi), Dr.rer.nat. Ronny Martien (Ahli Nanoteknologi Fakultas Farmasi), Dr. Ngadisih (Ahli Teknik Konservasi Tanah dan Air Fakultas Teknologi Pertanian), serta para teknisi dan peneliti yunior Teguh Triyana, S.T.P dan Muhammad Fatih Fauzi, S.Si.

Dr Ngadisih menjelaskan, booster “Katrili” dapat menutrisi tanah, memperkuat dinding sel tanaman, memproteksi permukaan tanaman, dan menghambat pelepasan air.

“Hasil uji laboratorium juga telah membuktikan bahwa tanaman yang mendapat asupan penyubur dan booster “Katrili” memiliki buah yang tidak mengandung logam berat. Selain itu, tomat tetap segar setelah melalui perjalanan yang jauh,” ujar Ngadisih (5/11).

Sementara itu, Novi Purwono selaku General Manager PT PGE Area Lahendong menambahkan, wilayah kerja panas bumi Lahendong tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga menjadi rumah bagi inovasi-inovasi berbasis panas bumi yang dapat mensejahterakan masyarakat.

Novi menambahkan, Katrili telah terbukti membuat tanaman tomat tumbuh tinggi dan tahan hama.

Tanaman yang diberi booster memiliki buah berukuran besar, berdaging tebal, serta terasa manis segar.

Tidak hanya itu, para petani mitra yang tergabung dalam Kelompok Tani Kerapatan Gereja Protestan Minahasa dan Kelompok Tani Gereja Masehi Injili Minahasa menyatakan, walaupun tomat ditanam pada kondisi musim kemarau, tomat tetap dapat tumbuh sempurna.

Sinergi antara Pusat Penelitian Panas Bumi dengan PT Pertamina Geothermal Energy (Tbk) ini mendapat apresiasi dari Penjabat (Pj) Bupati Minahasa, Noudy Tendean.

Menurutnya, inovasi booster cair “Katrili” ini melahirkan solusi kelangkaan pupuk bagi masyarakat Minahasa yang sebagian besar bermata pencaharian dalam bidang pertanian.

“Kita harapkan Katrili dapat diaplikasikan untuk menanam komoditas-komoditas unggulan Minahasa yang lain, seperti cabai, bawang merah, kacang-kacangan, dan padi,” pungkasnya.

(Sumber: ugm.ac.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *