Banyumas, AGRINEWS – Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Sadewo Tri Lastiono didampingi Ketua DPRD, Subagyo, Dandim 0701 Banyumas, dan Letkol Amr. Ida Bagus Adi Purnama, melakukan panen padi di lahan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Desa Patikaraja, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas pada pada hari Selasa (18/3/25).
Bupati dan Ketua DPRD berkesempatan memanen padi bersama empat petani Desa Patikraja, dengan menggunakan mesin combine harvester.
Mesin tersebut merupakan alat pemanenan padi yang bersifat multifungsi serta dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi pertanian.
“Memang alat ini membuat efisien, mudah-mudahan dengan alat ini nanti produksi taninya lebih meningkat,” ujar Bupati.
Usai dipanen, Perum Bulog melakukan penyerapan/pembelian gabah secara langsung dari gabungan kelompok tani (gapoktan), disaksikan Forkopimda dan undangan lainnya.
Penyerapan ini dilakukan mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 sebesar Rp6.500 per kilogram.
Bupati Banyumas mengingatkan para petani agar tidak bertindak curang dengan adanya penyerapan gabah langsung oleh Perum Bulog.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) baru untuk gabah oleh pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram dinilai sudah cukup baik.
“Saya mendapat video, sebelum ada petugas Bulog, gabah disiram air agar timbangannya bertambah. Ada juga yang diberi rumput. Saya minta petani Banyumas termasuk di Patikraja ini, tidak melakukan itu. Kalau kita kepengen konsisten, kepengen payu, kepengen meningkat, kita harus tetap menjaga kualitas,” tegas Bupati Sadewo.
Sementara itu Pimpinan Perum Bulog Cabang Banyumas, Prawoko Setyo Aji mengatakan, Bulog mengikuti proses memanen, menyerap, dan menimbang gabah hingga membayar para petani untuk hasil jerih payah mereka selama tiga bulan budi daya.
Pihaknya bekerja sama dengan petugas penyuluh pertanian, Babinsa maupun Gapoktan yang dapat melaporkan kapan panen, sehingga tim Bulog akan turun.
“Di Patikraja, alhamdulillah kami sudah menyerap 64 ton hampir 100 persen masuk ke Bulog. Kami membeli Gabah Kering Petani (GKP) dari petani dengan satu harga, yaitu Rp6.500 per kilogram,” pungkasnya.
(Sumber: banyumaskab.go.id)