MELINJO: Usaha Rumahan Emping, Cita Rasa Khas Makanan Camilan Lokal Magelang

Usaha rumahan produksi emping melinjo di Dusun Jamus Pasar, Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga kini tetap eksis dan bertahan untuk memproduksi emping yang terbuat dari biji melinjo tua

Produksi Emping Melinjo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Sumber: beritamagelang.id)
banner 120x600

Magelang, AGRINEWS – Usaha rumahan produksi emping melinjo di Dusun Jamus Pasar, Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga kini tetap eksis dan bertahan untuk memproduksi emping yang terbuat dari biji melinjo tua.

Pada umumnya, emping melinjo dikonsumsi sebagai camilan saat bersantai, karena keripik tipis ini memiliki rasa khas.

banner 325x300

Selain itu, emping melinjo juga menjadi makanan untuk oleh-oleh.

Mbah Warsi Darsono (75), warga Dusun Jamus Pasar, Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, sudah menggeluti usaha rumahan membuat empling melinjo sejak 45 tahun lalu.

Hingga tahun 2025 ini, usahanya tetap eksis berproduksi, bahkan, permintaan emping dari biji melinjo ini tetap stabil.

“Membuat emping melinjo ini, saya lakukan sejak masih muda, dan hingga sekarang yang sudah berusia 75 rahun, namun tetap memproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujar Mbah Warsi Darsono dengan bahasa Jawa, saat ditemui di rumahnya (14/9/2025).

Menurutnya, empling melinjo yang diproduksi, ada beberapa varian rasa, yakni ada rasa manis pedas, rasa gurih, rasa manis, rasa asin dan rasa tawar.

Rasa tawar, merupakan rasa original tanpa ada campuran rasa.

Sedangkan untuk harga, bervariasi, antara Rp55.000 sampai Rp60.000 per kilogramnya, tergantung varian rasa dan harga bahan bakunya.

“Yang jelas, setiap hari bisa menjual sekitar 19 kilogram emping melinjo yang sudah matang,” ungkap Mbah Warsi sambil menyebutkan emping melinjonya sering diambil pedagang lokal Magelang maupun luar daerah, termasuk Yogyakarta.

Bahan baku biji melinjo, selain didapat dari warga Ngluwar, juga didatangkan dari Godean, Sleman, Yogyakarta.

Meski bahan baku terkadang susah didapat, entah karena kalah cepat dengan perajin lain, atau tidak musimnya.

Kondisi seperti ini sering dialami Mbah Warsi.

Mbah Warsi sudah 45 Tahun Membuat Emping Melinjo
(Sumber: beritamagelang.id)

Karena keterbatasan bahan baku tersebut, membuat produksi emping hanya sesuai ketersediaan bahan baku.

Sementara itu, Semiyati (55) yang bekerja di bagian penggorengan menambahkan, proses pembuatan diawali dengan pengeringan biji melinjo yang sudah dikupas kulitnya dengan cara dijemur hingga kering.

Setelah kering, kemudian. biji melinjo disangrai.

“Proses pembuatan emping melinjo terdapat bagian yang membutuhkan waktu lama, yakni ‘memukul’ isi melinjo yang sudah disangrai atau dipanggang untuk menjadi lembaran bulat, karena bagian ini harus dilakukan satu demi satu, hingga membentuk lembaran tipis, supaya saat digoreng terasa empuk dan renyah,” imbuhnya.

Emping melinjo, merupakan jenis makanan yang terbuat dari biji buah melinjo yang digodok lalu ditumbuk atau disangrai dan digeprek hingga tipis.

Emping bisa dijadikan camilan ketika bersantai bersama keluarga atau sebagai suguhan untuk tamu.

Keripik emping ini, banyak dicari wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh ketika berwisata, karena rasa yang gurih.

“Pembuatannya cukup memakan waktu, mulai dari disangrai, ditumbuk dan ditipiskan, dijemur hingga kering, sehingga menjadi kerupuk mentah. Ada juga yang diproses penggorengan hingga matang dengan berbagai varian rasa, sehingga bisa langsung dimakan untuk cemilan,” tuturnya.

Emping melinjo merupakan salah satu makanan ringan yang bahan bakunya terbuat dari biji melinjo tua, dan dikeringkan di bawah sinar matahari.

Pada umumnya, emping dikonsumsi sebagai menu pelengkap ketika makan, serta menjadi camilan saat santai.

Keripik tipis ini memiliki rasa khas, sedikit pahit, namun meski demikian, rasanya gurih, dan menggoyang lidah.

(Sumber: beritamagelang.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *