Maluku Utara, AGRINEWS – Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (Distan Malut) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Maluku Utara, menggelar rapat koordinasi membahas roadmap atau peta jalan pengembangan 1.000 lahan baru untuk tanaman hortikultura.
Pertemuan ini berlangsung pada hari Rabu (1/1/2025), dipimpin Pelaksa Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Malut, Asrul Gailea, dan dihadiri para kepala bidang di lingkup Distan Malut.
Rakor ini merupakan inovasi dalam tata kelola sektor hortikultura yang selama ini dinilai stagnan.
Masalah utama seperti inflasi tinggi, harga mahal, stok terbatas, serta ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan, menjadi perhatian utama.
Menurut Asrul, ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah juga dinilai merugikan petani lokal dan menurunkan nilai tukar petani di Maluku Utara.
Plt Kadis Pertanian Malut memberikan apresiasi kepada HKTI Maluku Utara atas kontribusi mereka dalam memperkaya draf awal roadmap tersebut.
“Langkah ini akan menjadi dasar yang kuat untuk pembahasan lebih lanjut bersama Bappeda Maluku Utara, sehingga roadmap ini dapat terealisasi dengan maksimal,” ujar Asrul.
Rapat diakhiri dengan kunjungan lapangan ke petani hortikultura di Kelurahan Tubo, Ternate Utara.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung kondisi dan tantangan yang dihadapi petani hortikultura, sekaligus menyelaraskan program yang direncanakan dengan kebutuhan di lapangan.
“Dengan roadmap ini, Distan Malut dan HKTI optimistis sektor hortikultura di Maluku Utara dapat tumbuh lebih baik, memberikan kontribusi nyata dalam menekan inflasi, dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal,” ungkap Asrul Gailea.
(Sumber: infopublik.id)
