Bekasi, AGRINEWS – Pemerintahan baru di bawah Presiden RI, Prabowo Subianto bakal melaksanakan program nasional Makan Bergizi Gratis (MGB).
Jika benar-benar terlaksana, maka program MBG bakal berdampak pada banyak bidang, seperti pertanian, perikanan dan peternakan.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Obat Hewan Indonesia (Asohi), Irawati Fari, pihaknya sangat mendukung pelaksanaan MBG.
“Mendukung dalam hal apa? Kalau tadi bilang, bahwa bagaimana makan gratis ini bisa menyediakan produk protein hewani yang tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dikonsumsi. Aman dikonsumsi, misalnya produk yang dikonsumsi, tidak ada residu antibiotik. Nah, Asohi berperan di situ,” ujar Irawati ketika ditemui di Seminar Nasional Outlook Bisnis Peternakan 2025, “Program MBG (Makan Bergizi Gratis): Angin Segar Bagi Industri Peternakan?” (20/11/2024).
Sebagai penyedia obat hewan, peran Asohi adalah menyediakan produk-produk untuk kesehatan ternaknya.
“Sehingga produktivitasnya bisa lebih meningkat, lebih baik lagi. Asohi juga berperan sebagai social responsibility untuk ikut serta memberikan edukasi,” Imbuh Irawati.
Bila program MBG terlaksana, maka kebutuhan terhadap obat hewan juga akan meningkat cukup besar.
“Hal ini, tentunya akan berdampak juga ke Asohi, agar tersedia produk kesehatan ternaknya itu. Jadi ya, sebenarnya bersinergi, kalau produksinya meningkat, otomatis kan kebutuhan untuk kesehatan ternaknya juga meningkat,” imbuh Irawati.
Irawati yakin seluruh anggota Asohi yang mencapai 500an, akan mampu berperan positif dalam program MBG tersebut.
“Baik importir, distributor, produsen, eksportir, poultry shop obat hewan akan membantu terlaksananaya program MBG,” ujarnya.
“Saat ini, para pelaku obat hewan sudah mulai juga mempersiapkan untuk bagaimana, kita bisa memproduksi di dalam negeri. Jadi setiap waktu itu, jumlah produksinya meningkat. Perusahaan yang tadinya hanya importir atau distributor, mereka mengembangkan usahanya juga menjadi produsen. Jadi sudah mulai mempersiapkan diri juga agar suatu saat nanti bisa memproduksi, proses produksi di Indonesia,” pungkas Irawati.