Berita  

MAKAN BERGIZI GRATIS (MBG): KKP Pastikan Ikan untuk MBG, Terjamin Kualitasnya

Pelaksaaan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Kampar, Riau, ikan menjadi salah satu bahan baku yang diolah menjadi menu makanan

Ilustrasi: Pengolahan Ikan (Sumber: infopublik.id)
banner 120x600

Riau, AGRINEWS – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI memastikan keberadaan sistem rantai dingin membuat ikan yang dipasok ke dapur makan bergizi terjamin kualitasnya.

Ini dapat dilihat dari pelaksaaan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Kampar, Riau, di mana ikan menjadi salah satu bahan baku yang diolah menjadi menu makanan.

banner 325x300

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo mengatakan, di Kampar, terdapat satu unit Integrated Cold Storage (ICS) yang dikelola unit pengolahan ikan PT Delta Mina Perkasa.

ICS dilengkapi Air Blast Freezer (ABF) kapasitas 2 x 2,5 ton dan Cold Storage kapasitas 2 x 50 ton.

Budi mengapresiasi pengelola ICS yang telah menjadi pemasok utama ikan patin ke 6 dapur MBG yang berada di Tuah Madani, Kampar, Dumai, Ujung Tanjung, Bangko, dan Marpoyan.

Dari dapur-dapur tersebut, menu berbasis ikan disalurkan ke 54 sekolah di sekitarnya.

Budi menambahkan, menu ikan biasa disajikan bergantian dengan menu protein lainnya.

Karena itu, Budi mendorong agar Pemda turut berperan aktif guna melibatkan pelaku usaha di daerahnya dalam menyukseskan program MBG.

“Tentu kami bangga ICS bisa menjadi bagian dari kebutuhan gizi anak-anak sekolah, sekaligus upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Semoga dengan dorongan dari pemerintah daerah, makin banyak pelaku usaha yang ikut terlibat dalam program MBG ke depannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kampar, Zulfahmi, mengapresiasi bantuan KKP berupa ICS yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

Menurutnya, ICS yang dibangun KKP pada tahun 2017 tersebut, saat ini dikelola oleh PT Delta Mina Perkasa, usai diserahterimakan ke Pemda.

“Semoga semakin banyak masyarakat yang bangga mengonsumsi ikan. Selain sehat, konsumsi ikan juga menggerakkan ekonomi sekitar,” tuturnya.

Keberadaan ICS Kampar telah menyokong produktivitas UPI dengan kapasitas produksi mencapai 3 ton bahan baku per hari.

Dari bahan baku tersebut, perusahaan mampu mengolah produk fillet 1 ton per hari.

Semua bahan baku tersebut berasal dari hasil produksi para pembudidaya ikan patin di Kabupaten Kampar.

“Ini wujud nyata ekonomi sirkular di Kabupaten Kampar. Manfaatkan fasilitas yang diberikan ini, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dari sisi hulu hingga hilirnya,” pungkas Budi.

(Sumber: infopublik.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *