Berita  

MAKAN BERGIZI GRATIS (MBG): Kemen PPPA Juga Dukung Program MBG dengan Pemanfaatan Budaya Kuliner Lokal

Veronica menyatakan, peran serta dari orang tua, juga sangat diperlukan untuk mewujudkan pola makan bergizi bagi anak yang berkelanjutan

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan (Sumber: infopublik.id)
banner 120x600

Jakarta, AGRINEWS – Dukungan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berdatangan dari berbagai pihak.

Kali ini, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, juga menyampaikan dukungannya.

banner 325x300

Veronica mendukung komitmen pemerintah dalam memberikan makanan bergizi bagi anak Indonesia, yang mempertimbangkan kearifan budaya di daerah setempat dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkannya.

Veronica menyatakan, peran serta dari orang tua, juga sangat diperlukan untuk mewujudkan pola makan bergizi bagi anak yang berkelanjutan.

“Program Makan Bergizi di sekolah dan pesantren, merupakan komitmen pemerintah dalam menangani masalah gizi yang harus ditangani dengan sinergi seluruh pihak. Program ini penting untuk mewujudkan Asta Cita ke-4, terkait pemberian bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil,” ujarnya seperti dikutip pada hari Senin (16/12/2024).

Hal ini sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting dalam rangka perbaikan gizi nasional.

Mengingat stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tapi juga berdampak pada perkembangan kognitif anak yang berpengaruh pada produktivitas jangka panjang.

“Kita bersama-sama harus memastikan tercapainya kualitas sumber daya manusia dan kualitas hidup yang baik Menuju Indonesia Emas 2045,” imbuh Veronica.

Veronica menambahkan, dalam menyediakan makanan bergizi, perlu dibarengi dengan pemanfaatan budaya kuliner lokal.

Namun, di beberapa daerah masih ditemui kendala.

Menurut Veronica, masih terdapat pola masyarakat yang tidak memanfaatkan hasil alam mereka untuk konsumsi dan malah memilih makanan instan.

Hal ini sangat disayangkan, karena gizi anak akan sulit terpenuhi, dan tidak dapat menciptakan pola ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Kemen PPPA mengajak seluruh pihak untuk saling berkolaborasi, baik antar Kementerian/Lembaga (K/L), pemerintah daerah, hingga para guru di sekolah, serta orang tua.

“Kita besama harus menciptakan sistem yang bekerja secara holistik. Contohnya, guru dapat memberikan edukasi kepada orang tua untuk ikut menyediakan makanan yang bergizi kepada anaknya di rumah, sehingga program makan bergizi ini tidak hanya berhenti di sekolah, tapi dapat berkelanjutan mengubah pola hidup sehat di masyarakat,” ungkapnya.

Selain anak, Veronica juga mendorong kerja sama berbagai pihak untuk dapat memastikan bahwa perempuan, khususnya ibu hamil dan menyusui, bisa mendapatkan gizi terbaik.

“Kadang ibu hamil sudah diberikan makanan sehat, tapi yang makan suaminya. Oleh karenanya, peran laki-laki juga sangat penting untuk memastikan kebutuhan gizi anak dan ibu hamil terpenuhi,” tuturnya.

(Sumber: infopublik.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *