Cilacap, AGRINEWS – Dua kawasan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yaitu Maos dan Majenang, diproyeksikan sebagai wilayah pendukung ketahanan pangan.
Tata ruang kedua wilayah tersebut menjadi strategi untuk memperkuat Cilacap sebagai pusat ekonomi nasional.
Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya menyatakan, Maos akan dikembangkan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), untuk memperkuat sektor pertanian dan perdagangan jasa.
Dari luas total 1.883,10 hektare, sebanyak 61,35 persen dialokasikan untuk tanaman pangan.
Sementara itu, Majenang diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan fungsi pengembangan kawasan berbasis pertanian.
Dengan lebih dari separuh wilayahnya diperuntukkan bagi tanaman pangan, Majenang dinilai memiliki peran penting sebagai penopang ketahanan pangan wilayah Barat Cilacap.
“Dominasi lahan pangan ini menunjukkan komitmen kami dalam memperkuat Agropolitan,” ujar Wabup Ammy beberapa waktu lalu.
Ammy mengatakan, dominasi pemanfaatan lahan untuk sektor pertanian di kedua kawasan bukanlah keputusan teknis semata, melainkan strategi jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan, sekaligus pemerataan pendapatan masyarakat.
“Melalui penguatan fungsi Maos sebagai kawasan pertanian–jasa dan Majenang sebagai kawasan agropolitan, kami yakin Cilacap dapat menjadi simpul ekonomi nasional di Jawa bagian Selatan,” ungkapnya.
Penataan ruang kedua wilayah itu, merupakan langkah strategis untuk memperkuat Cilacap sebagai pusat ekonomi nasional.
“Penataan ruang bukan sekadar peta wilayah, tetapi instrumen pembangunan yang harus memastikan pemerataan dan keberlanjutan,” imbuhnya.
Ammy menegaskan posisi penting Cilacap sebagai daerah terluas di Jawa Tengah, yang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Keberadaan Kilang Pertamina RU IV dan PLTU Cilacap juga sebagai bukti kuat peran Cilacap, dalam industri dan energi nasional.
Di sisi lain, capaian PDRB yang tinggi dan Gini Ratio sebesar 0,32 pada 2021 menunjukkan keberhasilan pembangunan yang semakin merata.
“Cilacap memiliki kontribusi vital dalam pasokan energi Jawa–Bali. Ini harus kita dukung dengan penataan ruang yang tepat,” tuturnya.
Konektivitas wilayah juga menjadi perhatian, terutama dengan rencana pembangunan Tol Cilacap–Yogyakarta dan Tol Pejagan–Cilacap.
Ammy yakin infrastruktur tersebut, akan memperkuat peran Cilacap sebagai simpul ekonomi di selatan Jawa, sekaligus membuka ruang pertumbuhan yang lebih merata antarkawasan.
(Sumber: jatengprov.go.id)
















